Saat ini, wisata tersebut seperti menjadi alternatif dari berbagai kalangan untuk mengisi hari libur.
Loading...
Hasmawi menilai, pengembangan wisata pantai Solop itu awalnya seperti membangkitkan batang yang sudah lama terendam. Pasalnya, pengembangan objek wisata alam Pantai Solop tersebut telah dimulai beberapa tahun yang lalu, dimasa kepemimpinan mantan Bupati H M Rusli Zainal.
“Hanya saja, upaya itu tidak dipertahankan dan dimaksimalkan. Makanya, sekarang kita sebut seperti membangkit batang terendam,” tutur Hasmawi saat hearing bersama Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) serta pihak terkait lainnya, di ruang rapat Komisi IV Gedung DPRD, Jalan HR Soebrantas Tembilahan, kemarin.
Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, lanjut Hasmawi, upaya Pemkab Inhil melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam mengembangkan objek wisata alam Pantai Solop sudah luar biasa. Itu terbukti dari mulai ramainya pengunjung yang berdatangan ke pantai yang terbentuk dari pecahan kulit satwa laut tersebut, seperti kerang, siput dan lain-lain.
“Kalau melihat kondisi terkini di Pantai Solop, diharapkan adanya inovasi baru dan upaya terus-menerus yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengembangkan kepariwisataan di Inhil,” terangnya.
Salah satu upaya tersebut, kata Hasmawi lagi, dapat dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang, seperti yang layaknya terdapat dan bisa ditemui di tempat-tempat objek wisata alam yang ada di daerah lain.
“Yang juga tak kalah pentingnya adalah dengan memprioritaskan pengembangan 1 atau 2 tempat objek wisata saja terlebih dahulu sebagai pilot project, sehingga Pemda bisa lebih fokus,” imbuhnya. (Adv)