REDAKSIRIAU.CO ROHIL - Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dikagumi oleh wisatawan imbas dilaksanakannya kontes batu akik di Pulau Jemur. Adalah Harman Bin Abdul Jalil (41 tahun) wisatawan asal negara jiran Malaysia, Harman bin Abdul Karim (41).
Ia mengagumi keindahan alam wisata serta keunikan batu akik Pulau Jemur khasanah negeri seribu kubah Rokan Hilir. Dan prestasinya karena kontes Pulau Jemur Gamestone Fair batu akik asal Pulau Jemur mulai dikenal hingga ke negeri Jiran.
Pria asal kota Klang Selangor itu bersama keluarga sengaja memilih kota Bagansiapiapi sebagai tempat tujuan wisata semata-mata ingin melihat langsung keunikan batu akik Pulau Jemur guna menambah koleksi pribadinya.
Namun yang lebih penting Harman bin Abdul Karim sekeluarga menginjakkan kaki ke kota Ikan ingin mengunjungi serta mempererat tali silaturahmi bersama sanak keluarga yang sudah lama terpisah.
“Saye dengar ada batu akik Pulau Jemur dan batu pujud kat sini bagus- bagus, kat Malaysia sana tak ada, sekalian saye kat sini ye saya koleksi jugaklah,” ucapnya dengan logat melayu sambil memperlihatkan koleksi batu akik Pulau Jemur dan Pujud pemberian Plt Camat Bangko, Rijalul Fikri, Jumat (1/5).
Menurutnya demam batu akik saat ini juga menjadi trend yang digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat di Malaysia, mulai dari masyarakat biasa hingga bergelar dato`, bahkan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hasanal Bolkiah pun mengkoleksi batu-batu terbaik kelas dunia dari berbagai belahan dunia. Bedanya kalau di Malaysia yang mahal itu ikat bukan batu akiknya.
“Saye penyuka ke batu akik, kalau disana (Malaysia) batu retak seribu dari gua terang bulan (gua senyum) negri Pahang itu yang sedang dicari orang, sebab mengambilnya susah sedangkan batu akik termahal harganya mencapai ribuan ringgit tu yakni batu Yaman yang warnanya merah darah,” tandasnya.
Terpisah, pengurus gamestone Rokan Hilir, Iwan Kurnia mengucapkan rasa syukur atas dampak positif yang dirasakan masyarakat imbas pagelaran kontes batu akik belum lama ini hingga membawa berkah. Pasalnya sejumlah masyarakat berubah profesi sebagai pedagang dan pengrajin batu akik dengan omset meningkat drastis.
Di sisi lain kaum bapak yang semula punya hobi negative berubah menjadi positif lantaran menemukan hoby barunya, “demam batu akik”, tukas Iwan Kurnia.
Adv