REDAKSIRIAU.CO, Pekanbaru - Riau saat ini mengalami krisis listrik di tengah bencana kabut asap pekat. Imbasnya, warga Pekanbaru tak bisa melihat kondisi pencemaran udara karena papan ISPU yang tidak beroperasi karena pemadaman bergilir.
Pekanbaru memiliki dua papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Masing-masing berada di Jl Tambusai-Soekarno Hatta dan Jl Sudirman. Keduanya kini tidak berfungsi karena lokasinya turut berimbas dengan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Pekanbaru.
Intensitas pemadaman bergilir dalam sepekan ini semakin meningkat, yaitu sehari dua kali pemadaman dengan durasi 2 jam.
"Sekarang kita bingung ingin melihat ISPU, karena kondisinya sering mati. Ya mungkin, karena kawasan di papan ISPU juga listriknya padam," keluh Abdul Hadi (38), salah seorang warga Pekanbaru kepada detikcom, Kamis (1/10/2015).
Bagi masyarakat Pekanbaru, papan ISPU sangat penting. Terlebih di tengah kondisi kota yang diselimuti asap pekat karena kebakaran hutan dan lahan. Keberadaan papan ISPU di Jl Tuanku Tambusai cukup strategis, yaitu berada di persimpangan yang paling padat arus lalu lintas. Sehigga masyarakat dapat memantau kondisi kesehatan udara dari papan ISPU tersebut.
"Kalau kawasan Jl Soekarno-Hatta dan Tambusi listrik padam, ya kita tak bisa melihat melihat kondisi polusi udara," keluh Imran warga lainnya.
Kepala Stasiun Udara, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkot Pekanbaru, Syahrial membenarkan jika di kawasan papan ISPU terjadi pemadaman bergilir yang berimbas matinya papan ISPU.
"Kalau listrik di sekitar papan ISPU listrik padam, ya tentunya alat ISPU kita turut padam juga," kata Syahrial.
Sebagaimana diketahui, PLN Riau sudah menyebutkan bahwa saat ini terjadi krisis listrik. Untuk wilayah Riau terjadi devisit daya 60 MW dari jumlah itu Pekanbaru kekurangan daya 30 MW.
Kondisi krisis listrik akibatkan sejumlah pembangkit di Sumatera Bagian Selatan (Jambi, Sumsel) mengalami kerusakan. Ini ditambah lagi pembangkit PLTA di Riau dan Sumbar waduknya kekurangan air akibat musim kemarau.
Sumber: detik.com
