REDAKSIRIAU.CO.ID Kisah seputar penculikan dukun Jago (83) terhadap Hasni (28) di Tolitoli, Sulawesi Tengah, masih menjadi terpopuler di Kompas.com pada Rabu (8/8/2018).
Selain itu, perkembangan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya tentang evakuasi korban di reruntuhan bangunan masih menyita perhatian pembaca.
Berita ular piton yang diduga telah memangsa manusia di Sumatera Selatan juga menjadi perhatian pembaca.
Berikut lima berita terpopuler Nusantara Kompas.com pada hari Rabu kemarin.
1. Jago memperdayai Hasni dengan akal-akalan pria tampan di atas gunung
Saat diculik Jago, Hasni masih berusia remaja, 13 tahun. Iming-iming pria tampan dan bujuk rayu Jago menyeretnya ke sebuah lobang di antara batu-batu besar di sebuah gunung.
Tipu muslihat Jago itu pun hanya berujung melampiaskan nafsu bejatnya. Hasni, seusia itu lebih pantas sebagai cucu Jago.
“Hasni ini sudah dijadikan budak nafsunya dukun ini. Caranya Hasni disugesti dengan foto laki-laki yang diberi nama Amrin. Bahwa Amrin ini adalah jin yang menyukai Hasni,” kata Kapolres Iqbal, Senin (6/8/2018).
Tipu muslihat Jago pun terbongkar setelah salah satu kerabat Hasni melaporkannya ke polisi. Jago pun ditangkap, dengan sejumlah barang bukti. Kasus ini dimungkinkan akan menyeret sejumlah orang, termasuk orang-orang terdekat Jago.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Fakta-fakta di balik kasus penculikan Hasni
Rasa penasaran pembaca terkait kasus Hasni di Tolitoli Sulawesi tengah cukup tinggi. Apakah memang benar praktik perdukunan Jago yang memperdayi Hasni selama 15 tahun atau ada hal yang lain?
Pemberitaan terkait fakta-fakta terkait kasus penculikan Hasni menjadi trending di Kompas.com hari kemarin.
Penangkapan Jago dan ternyata hasil penyelidikan kepolisian memungkinkan adanya tersangka lain, membuat pembaca ingin mengetahui akhir dari kasus Hasni tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Di dalam perut ular piton 7 meter ini bukan manusia, tapi...
Seekor ular piton sepanjang 7 meter dengan kondisi perut membesar sempat membuat heboh warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (6/8/2018).
Warga yang curiga beramai-ramai menangkap dan membelah isi perut ular yang tak berdaya karena kekenyanga.
Alhasil, di dalam perut ular tersebut ternyata seekor babi hutan, bukan manusia.
Sebelumnya, ular piton malang itu ditemukan warga melingkar di jalan setapak menuju kebun.
Baca berita selengkapnya di sini
4. Pemusnahan ikan berbahaya dengan minyak cengkeh
Sebanyak 25 ikan berbahaya dimusnahkan oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta. Ikan yang diserahkan warga ini dimusnahkan dengan menggunakan minyak cengkeh.
"Ikan-ikan ini hasil dari Posko Penyerahan Jenis Ikan Berbahaya atau Invasif. Posko ini dibuka selama satu bulan," kata Kasi Pengawasan Pengendalian Data dan Informasi BKIPM Yogyakarta, Haryanto, Selasa (7/8/2018).
Selama posko dibuka yakni pada Juli 2018, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta juga mengelar sosiasialiasi ke masyarakat.
Sosialiasi tersebut untuk memberikan edukasi terkait jenis ikan yang berbahaya. Selain itu, warga yang memelihara ikan jenis berbahaya diminta untuk menyerahkan ke Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).
"25 ikan berbahaya terdiri dari 13 ikan aligator dan 12 ikan sapu-sapu. Semuanya hari ini kita musnahkan," katanya.
Baca berita selengkapnya di sini
5. Fakta-fakta gempa di Lombok
Fakta-fakta terbaru terkait Gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah sekitarnya masih menjadi perhatian pembaca.
Kondisi para pengungsi dan pemutakhiran jumlah korban meninggal atau luka dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi informasi penting untuk diikuti.
Para pembaca ingin mengetahui kondisi dan situasi para pengungsi di Lombok, NTB.
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Lombok Utara pada 29 Juli 2018. Lalu pada Minggu (5/8/2018), gempa bermagnitudo 7 meluluhlantakkan Lombok.