Dinas Kesehatan Bangka Peringkat Tiga Nasional Keluarga Tersehat

REDAKSIRIAU.CO Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dibawah pimpinan dr Then Suyanti, MM berhasil memperoleh beberapa penghargaan.

Pertama, sebagai Kabupaten dengan capaian kunjungan keluarga tertinggi se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan peringkat tiga nasional. Kedua, Kabupaten penerima penghargaan Swasti Saba Wistara untuk penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dari Menteri Kesehatan RI. Ketiga, Kabupaten dengan percepatan Desa/Kelurahan Open Defecations Free (ODF) tertinggi pertama se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten dengan pencapaian Desa/Kelurahan ODF tertinggi kedua program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penghargaan ini diterima bertepatan dengan Kunjung­an Menteri Kesehatan RI Dr Nila F Moeloek SpM (K) ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2018 di Ruang Pertemuan Rumah Dinas Gubernur beberapa waktu lalu.

Loading...

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dibawah pimpinan dr Then Suyanti, MM berhasil memperoleh beberapa penghargaan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dibawah pimpinan dr Then Suyanti, MM berhasil memperoleh beberapa penghargaan. (Istimewa)

Penghargaan pertama berupa Kabupaten dengan capaian kunjungan keluarga tertinggi se-Babel dan pering­kat tiga nasional, merupakan penghargaan yang diberikan untuk pelaksanaan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK).

 

Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga.

“Program ini diluncurkan dengan latar belakang data nasional yang menyatakan bahwa ternyata keluarga yang sakit per tahun rata-rata sebesar 30% dari total keluarga, dan setelah dikaji lebih lanjut ternyata dari 30% orang yang sakit hanya separuh saja yang mencari pengobatan ke sarana pela­yanan kesehatan, selebihnya mencari pengobatan sendiri seperti beli obat ke warung/apotik, menggunakan obat alami bahkan masih ada juga yang mencari pengobatan ke dukun,” ujar Then Suyanti.

Dari data tersebut, Then men­yebutkan terlihat sedikit sekali masyarakat yang mendapat pelayanan kesehatan, sedang orang yang kelihatannya sehat atau merasa sehat belum tentu benar-benar sehat, bisa saja mengidap hypertensi, gula darah tinggi, kolesterol, asam urat dan lain-lain.

dinkes bangka

dinkes bangka (Istimewa)

Dengan latar belakang inilah makanya Kementerian Kesehatan meluncurkan program PIS PK dengan harapan seluruh keluarga di Indonesia minimal satu kali saja per tahun ada kontak dengan tenaga kesehatan, untuk diperiksa kesehatannya.

“Jadi kalau tenaga kese­hatan berkunjung ke rumah jangan ditolak ya, karena mereka bertugas mengukur kesehatan kita, melakukan kegiatan promotif preventif serta jika ketahuan ada sakitnya akan dilakukan pengobatan, dan satu hal lagi tidak berbayar alias gratis,” guyonnya lebih lanjut karena masih ada masyarakat yang menolak untuk dilakukan pendataan atau kunjungan keluarga.

Penghargaan selanjutnya yaitu terkait pencapaian Desa ODF, dimana kondisi mas­yarakat tidak lagi buang air besar di sembarangan tempat. Hal ini dapat dicapai tidak terlepas dari dukungan lintas sektoral seperti Bappeda, PU, Kecamatan, Kelurahan/Desa dan lain-lain serta adanya MoU Bupati Bangka dengan Dandim 0413 terkait mendorong masyarakat membuat jamban.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...