REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) memberikan klarifikasi pasca puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi ihwal anjloknya harga kelapa.
Melalui Asisten II (Dua) bidang administrasi umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, Afrizal, Pemerintah Kabupaten Inhil menjawab, turunnya harga kelapa saat ini merupakan imbas dari mekanisme pasar yang terjadi.
"Bukan keinginan kita, ada mekanisme pasar. Fluktuasi harga kelapa itu ditentukan oleh supply dan demand dari komoditas kelapa itu sendiri," kata Afrizal seusai menyambut kedatangan massa aksi di halaman Kantor Bupati Kabupaten Inhil, Tembilahan, Selasa (17/4/2018) siang.
Dipasar dunia, berdasarkan laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Inhil, diungkapkan Afrizal, harga memang sedang mengalami penurunan. Lebih lagi, saat ini, Thailand selaku produsen dan ekportir komoditas kelapa tengah memasuki masa panen.
"Kondisi saat ini, permintaan itu yang berkurang. Tapi, hari ini tadi, informasi terbaru yang Saya dapat harga kelapa tipe A sudah mulai merangkak naik pada level Rp 1800, -. Artinya ini sudah ada pergerakan ke arah yang positif bagi petani kelapa kita" ungkap Afrizal.
Sebagai langkah pro aktif, Afrizal mengatakan, Pemerintah Kabupaten Inhil melalui instansi terkait telah melakukan pemantauan ke lapangan, khususnya kepada para pedagang pengumpul kelapa. Dari hasil pemantauan, lanjutnya, memang harga komoditas kelapa sedang mengalami penurunan.
Dalam aksi kali ini, para mahasiswa yang berasal dari beberapa elemen organisasi kemahasiswaan menuntut peran Pemerintah dalam pengambilan kebijakan stabilisasi harga.
Menurut para demonstran, harga kelapa saat ini sangat memprihatinkan bahkan cenderung menyengsarakan masyarakat yang berprofesi sebagai petani kelapa.
Sebagaimana yang terlihat pada saat aksi demonstrasi berlangsung, para demonstran yang sedikitnya berjumlah hampir 200 orang tersebut berusaha merangsek masuk ke Kantor Bupati untuk menemui Penjabat Bupati Kabupaten Inhil, Rudyanto.
Namun sayangnya, Penjabat Bupati Kabupaten Inhil, Rudyanto tidak dapat ditemui karena sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota.
Mendengar Penjabat Bupati Kabupaten Inhil sedang tidak berada di tempat, massa aksi pun tidak serta merta percaya begitu saja dan tetap memaksa untuk bertemu serta menolak sambutan oleh Asisten II (Dua) Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, Afrizal yang mewakili Penjabat Bupati Kabupaten Inhil saat itu.
Setelah bernegosiasi dengan pihak pengamanan, sejumlah perwakilan demonstran akhirnya diperbolehkan untuk memastikan sendiri keberadaan Penjabat Bupati Kabupaten Inhil di ruangannya.
Akhirnya, para perwakilan demonstran pun masuk dan menemukan bahwa Penjabat Bupati Kabupaten Inhil memang sedang tidak berada di tempat.
Aksi demonstrasi yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut diakhiri dengan bubarnya massa aksi diiringi dengan nyanyian serentak lagu patriotik 'Ibu Pertiwi'. (ADV)