Ini Penyebab Harga Gas Elpiji Hingga Rp 40.000 di Inhil

Ilustrasi/Int
REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau mengeluhkan tingginya harga jual gas 3 Kg dikalangan para pedagang yang menjual secara eceran di warung-warung kecil. Menurut para warga, harga jual gas 3 Kg tersebut saat ini berada dikisaran Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per tabungnya.

"Mahal-mahal gas sekarang, ada tiga puluh ada yang empat puluh setabung," sebut Lina, salah seorang warga kota Tembilahan, Selasa (9/5/2017).

Loading...

Selain harganya yang dinilai mahal, warga juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas 3 Kg tersebut.

"Di warung bisa tidak ada juga yang jual," ungkap Utih warga Tembilahan lainnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik warung yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kenaikkan harga jual gas 3 Kg tersebut dikarenakan sulitnya para pedagang untuk mendapatkan salah satu kebutuhan rumah tangga tersebut, tak jarang menurut pengakuannya, para pedagang menggunakan jasa lain untuk mendapatkan gas tersebut dengan biaya upah mencapai Rp 5.000 pertabungnya.

"Kalau ngambil di tongkang (agen, red) harganya memang masih Rp 19.500, tapi hanya dikasih jatah satu tabung saja untuk satu orang, itupun harus menunjukkan KTP dan ngantri, jadi terpaksa kita jual dengan harga segitu, karena kita juga kadang menggunakan jasa orang lain untuk mendapatkan gas itu dan upahnya lima ribu per tabung," ungkapnya.

Kenaikan harga gas elpiji ini sudah berlangsung sekitar dua bulanan belakangan, dan hingga kini masyarakat di kota Tembilahan masih kesulitan untuk mendapatkan gas 3 Kg dengan harga yang terjangkau.

"Kalau dulu harganya masih dikisaran Rp 22.000 hingga Rp 23.000 pertabung, kalau sekarang mana ada lagi yang jual segitu," katanya.

Secara pribadi, pedagang yang berjualan di sekitar jalan Pangeran Hidayat Kota Tembilahan ini mengaku sangat kecewa dengan sistem yang digunakan para agen dalam menjual gas 3 Kg tersebut, hal itu dinilai hanya mempersulit masyarakat saja.

"Masyarakat itu kan bukan hanya membutuhkan satu tabung saja untuk keperluan dirumahnya, banyak juga yang memerlukan lebih dari itu, jadi dengan cara yang dipakai itu (para agen, red) menyulitkan masyarakat bukan mempermudah namanya," sebutnya.

Sementara itu, hingga berita ini dirilis, redaksiriau.co belum mendapatkan tanggapan dari para agen yang dimaksud oleh para warga tersebut.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...