Detik-Detik Retakan Tanah Muncul Mendadak dan Memanjang di Cilacap

REDAKSIRIAU.CO.ID Cilacap dikenal sebagai daerah dengan risiko tertinggi bencana alam di Provinsi Jawa Tengah. Banjir, longsor hingga ancaman gempa, dan tsunami berpotensi terjadi di kabupaten ini.

Pasalnya, secara geografis, Cilacap terbagi menjadi dua wilayah yang kontras. Sisi selatan adalah dataran rendah pesisir, adapun di sisi utara membentang pegunungan tengah Jawa dengan kontur curamnya perbukitan. Longsor, gerakan tanah atau retakan tanah silih berganti terjadi di wilayah ini.

Nyaris seluruh kecamatan di sisi utara Cilacap merupakan zona merah bencana tanah longsor.

Loading...

Jumat, 15 Februari 2019, BMKG merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Kabupaten Banyumas, Cilacap hingga Brebes. Perkiraan itu nyata. Sekitar pukul 15.00 WIB, hujan ekstrem dilaporkan terjadi di beberapa wilayah.

Itu termasuk Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang, Cilacap. Di desa pegunungan ini, air hujan bak tumpah dari langit.

Menjelang pukul 17.00 WIB, sejumlah warga di Dusun Ujungbarang I Desa Ujungbarang mendengar gemeretak gerakan tanah. Beberapa lainnya, merasa rumahnya turut bergoncang.

Warga pun panik. Mereka mendapati tanah mendadak retak memanjang puluhan meter. Retakan tanah itu merusak dua rumah warga di RT 02/1 Ujungbarang, serta mengancam 13 rumah lainnya.

Lantai rumah retak. Pondasi sedikit terangkat. Dinding juga retak dan menyebabkan dua keluarga yang terdiri dari lima jiwa mengungsi.

"Yang satu titik yang dipermukiman yang sudah mengungsi, dua KK, lima jiwa. Yang terkena garis retakan tanah itu, di mahkotanya. Panjangnya sekitar 50-60 meter," kata petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Muhadi, Minggu (1

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...