"Kami tahu sebagian besar keluhan mereka yakni masalah pembibitan. Kami bisa bantu asal jangan dijadikan project oriented," katanya, Rabu (11/01/2017).
Lembaga pendidikan setingkat universitas yang ada di Riau, jika ingin jadi pengembang pembibitan tersebut sangat diharapkan bisa memenuhi kebutuhan petani.
Namun tetap berpijak pada analisis biaya dan keuntungan. Dengan kata lain, kegiatan ini tidak hanya bersifat menjalankan program pemerintah melainkan betul-betul memberikan tambahan pendapatan.
Cost modal yang dikeluarkan harus bisa dihitung secara rinci, untuk kemudian dilakukan perhitungan dan jadi bahan perbandingan terhadap pembibitan yang disediakan oleh pihak swasta.
"Kalau ternyata swasta lebih murah, untuk apa kita habis pikiran untuk memproduksi ini, apalagi kalau kita tidak bisa menurunkan harga untuk masyarakat. Jadinya percuma. Makannya harus didudukkan dulu supaya bisa dihitung, " tambahnya.
