Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC mengatakan, hal ini berdampak terhadap perdagangan CPO di pasar Asia, namun secara kumulatif CPO lebih diuntungkan dengan berkurangnya pasokan ke pasar.
Hal ini pula yang jadi penyebab kembali naiknya harga TBS sawit di Riau pada sesi sepekan kedepan sebesar Rp24,08.
"Dampak positif dipengaruhi oleh semakin menguatnya harga kedelai di pasar minyak kedelai Amerika yang mengalami lonjakan dan pada posisi terakhir 9 Januari 2017 sudah menyentuh angka USD 35,46/bushel," katanya, Selasa (10/01/2017).
Dia menambahkan, ini membuat harga TBS di Provinsi Riau mengalami kenaikan sebesar 1,08% dan menyentuh angka Rp 2.247,25 untuk tanaman umur 10 sampai 20 tahun. Meskipun terjadi kenaikan harga, belum membuat pekebun sedikit tersenyum seiring menurunnya produksi TBS yang dihasilkan.
Berdasarkan rapat penetapan harga TBS Provinsi Riau nomor 02 periode 11 sampai 17 Januari 2017:
Umur 3 tahun Rp1.609,89 Umur 4 tahun Rp1.795,60 Umur 5 tahun Rp1.920,54 Umur 6 tahun Rp1.978,96 Umur 7 tahun Rp2.053,93 Umur 8 tahun Rp2.118,09 Unur 9 tahun Rp2.187,31 Umur 10 tahun sampai 20 tahun Rp2.247,25 Umur 21 tahun Rp2.195,76 Umur 22 tahun Rp2.143,44 Umur 23 tahun Rp2.091,95 Umur 24 tahun Rp2.071,19 Umur 25 tahun Rp1.988,14 Indeks K 93,01% Harga CPO Rp8.929,15 Harga kernel Rp9.085.10 Terjadi kenaikan harga TBS sebesar Rp. 24,08 per kilogram umur 10 sampai 20 tahun.