Bank Indoensia (BI) Kantor Perwakilan Riau mencatat ada 4 sektor yang mendominasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Riau. Ke 4 sektor itu adalah sektor pertanian, industri pengolahan, kontruksi dan perdagangan serta pertambangan dan penggalian.
Perlambatan pertumbuhan ke 4 sektor itu, sangat memberikan dampak besar terhadap lajunya pertumbuban ekonomi Riau pada triwulan ke III ini. "Namun, perlambatan yang lebih dalam, tertahan oleh peningkatan pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi, real estate, dan jara perusahaan," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono, Kamis (15/12/2016).
Jika dilihat dari pertumbuban ekonomi tanpa migas Riau pada triwulan ke III 2016, tercatat sebesar 2,87 persen. Mengalami perlambatan jika dibanding dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,15 persen. Perlambatan tersebut sejalan dengan perlambatan ekonomi nasional dan sumatra, yang pada triwulan ke III tahun ini, masing-masing tercatat sebesar 5,02 persen dan 3,88 persen year on year. Angka ini tentu saja lebih rendah dibandingkan triwulan II - 2016 masing-masing sebeswr 5,18 persen dan 4,49 persen.
Ismet menambahkan, secara umum perlambatan tersebut disebabkan oleh turunnya harga minyak dunia yang turut menggerus turunnya harga komuditi kelapa sawit yang menjadi primadona di Riau. Semakin berkurangnya cadangan migas dan keterbatasan untuk melakukan eksplorasi, belum optimalnya realisasi anggaran pemerintah dan memurunnya permintaan masyarakat pasca perayaan Idul Adha lalu.