Noverius mengaku mengenal Suparman, saat Suparman masih menjadi Pengusaha. Suparman selalu memberikan informasi dan saran positif kepada Satpol PP pada saat itu. Suparman meminta kepada Kepala Satpol PP untuk menarik semua mobil pinjaman para DPRD Purna Bakti dan DPRD yang tersangkut masalah hukum. Agar mobil tersebut dapat digunakan oleh anggota DPRD yang baru.
"Dalam rapat pak Suparman memerintah saya agar kendaraan dinas yang digunakan oleh DPRD yang sudah pensiun dan bermasalah segera ditarik kembali," Ungkap Noverius.
Namun saat itu Noverius memberikan saran, agar Suparman mengajukan ke Gubernur untuk mengeluarkan surat perintah. Setelah surat perintah di dapatkan, anggota satpol pp mulai menarik mobil para mantan anggota DPRD. Namun mobil-mobil tersebut berada di luar kota, seperti Jakarta, Jambi, dan Tembilahan sehingga membutuhkan dana untuk melakukan penarikan mobil tersebut.
Noverius menyampaikan, bahwa Suparman memberikan bantuan uang pribadi kepada Satpol PP untuk memperlancar proses penarikan mobil para mantan DPRD. Suparman juga memberikan mobil dinas yang ia gunakan kepada Satpol PP.
"Tapi saya tidak bisa menerima, karena nama pak Suparman tidak ada dalam surat perintah yang dikeluarkan Gubernur," tambahnya.
Saat itu Suparman menjabat sebagai Ketua DPRD sementara. Setelah proses panjang akhirnya satpol pp hanya dapat menarik 11 mobil mantan DPRD dari 12 mobil yang ada di surat perintah Gubernur.
