Pekanbaru Dilanda DBD, Warga Perlu Dibekali Lavitrap

REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Wabah Demam Berdarah Dangue (DBD), saat ini tengah melanda warga Kota Pekanbaru. Bahkan, jumlah penderita DBD kian bertambah dan menelan korban jiwa.

Loading...

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Surya Delvira mengatakan, pekan depan pihaknya akan melakukan program satu ruang satu jumantik di Kecamatan Limapuluh.

Langkah ini dilakukan dalam rangka untuk mempermudah pemantauan jentik nyamuk. "Seluruh jumantik akan dibekali ilmu membuat lavitrap," katanya.

Lavitrap adalah sebuah alat yang dirancang sebagai perangkap jentik. Bahan pembuatan Lavitrap berasal dari bahan daur ulang, seperti plastik hitam, selotip, dan botol minumam mineral bekas.

"Lavitrap nantinya diletak di sudut-sudut rumah. Seminggu kemudian akan dijumpai ratusan jentik nyamuk dalam lavitrap. Tugas jumantik membersihkan perangkap tersebut secara berkala," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pekan ke-44 November 2016, angka korban DBD Pekanbaru bertambah jadi 825 orang. 10 penderita di antaranya meninggal dunia.

Korban paling banyak berasal dari Kecamatan Payung Sekaki dengan angka 136 kasus. Sedangkan kecamatan paling rendah ada di Pekanbaru Kota dan Sail dengan masing-masing 25 kasus.

Selain itu Kecamatan Sukajadi 62 kasus, Rumbai Pesisir 72 kasus, Senapelan 42 kasus, Rumbai 67 kasus. Sedangkan Bukit Raya 87 kasus, Limapuluh 45 kasus, Marpoyan Damai 111 kasus, Tampan 100 kasus, dan Tenayan Raya 53 kasus.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...