Pekanbaru Punya 11 Kasus Gizi Buruk

REDAKSIRIAU.CO,PEKANBARU- Penderita kurang gizi bahkan gizi buruk masih ditemukan di kota Pekanbaru. Zaini Rizaldy selaku Kabid Kesehatan Keluarga saat ditemui diruangannya mengatakan, kasus gizi buruk di kota Pekanbaru sampai bulan September 2016, sebanyak 11 kasus.

Penderita kurang gizi dan gizi buruk ini kebanyakan berusia 0-5 tahun.

Dia menjelaskan penyebab terjadinya kurang gizi pada anak tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tapi pengetahuan orang tua merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kasus ini.

Loading...

"Kasus kurang gizi dan gizi buruk merupakan kasus multi faktor,” ungkap Zaini Rizaldy.

Faktor ekonomi yang selalu dikaitkan dalam masalah ini, ternyata tidak bisa menjadi tolak ukur, karena saat ini anak yang berasal dari perekonomian menengah ke atas juga berpotensi mengalami kurang gizi.

Zaini Rizaldy mengungkapkan bahwa saat ini peran orang tua sangat mempengaruhi tumbuh kembang anaknya, terutama mengenai pola makan sang anak. Jika dalam pola makan sang anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup maka banyak anak yang akan menderita kurang gizi.

Menurutnya, saat ini banyaknya para ibu yang berprofesi menjadi wanita karir, melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Sehingga terlalu sering memberikan anaknya makanan yang instan, seperti mie instans dan junkfood lainnya. Padahal makanan seperti itu tidak memberikan nilai gizi kepada sang anak.

“Junkfood hanya mengandung lemak dan kalori, tapi tidak mengandung gizi,” jelasnya

Selain itu kelainan pada anak juga menjadi salah satu faktor penyebab kurang gizi ataupun gizi buruk. Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, tahun lalu terdapat 661 kasus kurang gizi di Pekanbaru, tahun ini terdapat 322 kasus kurang gizi sampai bulan ke 9.

Kasus terbesar yaitu di Kecamatan Sail sebanyak 44 kasus, disusul dengan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 28 kasus dan 25 kasus di Kecamatan Umban Sari. Dan 11 kasus gizi buruk tersebar di kota Pekanbaru.

Dirinya menghimbau agar para orang tua terutama ibu lebih memperhatikan asupan makanan sang anak, mulai dari kebersihannya hingga kandungan gizinya dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu manfaatkanlah fasilitas kesehatan seperti posyandu ataupun puskesmas untuk memeriksakan pertumbuhan sang anak.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...