Selain untuk dikonsumsi sendiri, penjualan jamur tiram di pasar juga belum terlalu banyak. Salah satu yang menjadi kendala, yakni budidaya jamur tiram harus mendapat perawatan khusus dan terus diperhatikan.
"Kendalanya masih dipengelolaannya. Bertaman jamur tiram harus dapat perlakukan khusus. Jamur ini tidak bisa diterpa langsung oleh sinar matahari. Makanya masyarakat tidak membudidayakan jamur ini terlalu banyak. Lebih kepada kebutuhan konsumsi rumah tangga saja," ujarnya.
Namun demikian, pada saat panen banyak, ada saja masyarakat melempar hasil panen jamur tiram ke pasar. Masyarakat yang biasa mengkonsumsi jamur ini dari pasar juga tidak pernah membeli dalam jumlah banyak.
"Biasanya per ons saja. Tidak terlalu banyak, apalagi hanya sebatas untuk konsumsi rumah tangga," tambahnya.
Budidaya jamur tiram di daerah ini, biasanya menggunakan media serbuk kayu yang dibungkus rapi dengan pastik bening atau plastik gula, jamur tiram ini tumbuh subur.
Serbuk kayu yang dibungkus itu senantiasa harus selalu lembab. Dibagian atasnya terikat dengan karet gelang yang diberi penyangga seperti potongan galon kecil, supaya tetap ada lubang untuk bibit bisa disemai. "Bibit unggulnya ada banyak terjual ditoko-toko tani di daerah sini," katanya.