REDAKSIRIAU.CO, NUNUKAN, – Meski terlihat lelah, Firman (10) meladeni permintaan foto bersama oleh beberapa peserta upacara bendera dalam rangka HUT ke-71 RI di Stadion Sei Bilala, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (17/8/2016). Dari siswa SD hingga guru dan orangtua siswa yang menjadi peserta upacara berebut foto dengan sang pemimpin upacara. Firman, siswa kelas 4 Madrasah Ibtidiaiyah Alkhaerat, memiliki suara lantang saat memimpin upacara. Suara kerasnya menggema di seluruh stadion dan menyita perhatian para peserta upacara. Firman mengaku bukan perkara mudah menjadi pemimpin upacara termuda pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 RI ini. Ia sempat grogi berada di tengah 2.000 peserta upacara. Anak dari pasangan Nur Hasan dan Yuyun Nailufar ini berusaha menghilangkan rasa gugup dengan membayangkan saat latihan upacara. "Grogi juga tadi mau masuk lapangan. Untuk menghilangkan grogi bayangin saja waktu latihan. Dan, itu membantu,” ujarnya, Rabu (17/08/2016). Melihat perawakan Firman yang mungil, sekilas orang tidak akan percaya bahwa bocah yang bercita cita menjadi perwira polisi ini memiliki suara yang lantang. Untuk memeiliki suara yang lantang, Firman harus berjuang keras melawan keinginannya menyantap gorengan. Padahal, makanan kesukaannya adalah nasi goreng dan terpaksa harus dihindari agar memiliki suara kuat saat menjadi pemimpin upacara. “Saya diminta ibu minum jahe hangat agar suara saya bagus dan tidak serak,” imbuh Firman. Memperingati HUT ke-71, ribuan siswa SD di Nunukan menggelar upacara dengan peserta dan pelaksananya siswa SD. Mulai paskibra, pemimpin upacara, pembawa acara, drum band pengiring bahkan pengisi acara tari kolosal pun terdiri dari siswa SD di Kabupaten Nunukan. Keterlibatan seluruh siswa SD sebagai pelaksana upacara bertujuan menanamkan rasa cinta kepada tanah air sejak dini. "Ini bentuk upaya kami menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini. Ini penting bagi anak-anak kami yang tumbuh di wilayah perbatasan,” ujar sekretaris pelaksana kegiatan upacara HUT ke-71 RI, Abdul Wahid.