REDAKSIRIAU.CO, DEPOK, - Wakil Kepala Sekolah SMA Islam Dian Didaktika Depok, Pratik Murwatno, berharap salah seorang siswinya, Gloria Natapradja Hamel, menjadi pengibar bendera dalam upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-71 di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 17 Agustus 2016. Adapun Gloria sudah digugurkan dan tidak dikukuhkan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) karena tersandung dwi-kewarganegaraan. "Tentunya dengan kejadian ini sekolah masih mengharapkan Gloria masih bisa ikut mengibarkan bendera," kata Pratik, kepada Kompas.com, di sekolahnya, Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/8/2016) pagi. Pratik adalah pembina Gloria untuk kegiatan Paskibraka dari sekolah tersebut. Ia berharap siswi kelas XI itu dapat dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka dan turut serta dalam upacara pengibaran bendera di Istana Kepresidenan. Berdasarkan informasi yang diterima, kata Pratik, Gloria telah bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan telah bergabung dengan teman-teman Paskibraka yang lainnya. "Soal status (ikut tidak ikut) memang belum ada, tapi kita punya kabar dari kenalan dia masih bergabung dengan teman-temannya. Tadi malam jam 18.30 Gloria langsung ke hotel tempat menginap untuk Paskibraka setelah bertemu dengan Menpora di Cibubur. Memang Menpora juga memperjuangkan dan Gloria di sana pun masih tetap ingin ikut," ujar Pratik, yang kemarin menemui Gloria. ( Baca: Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Dukung Gloria Sebagai Anggota Paskibraka ) Pratik menyatakan, akan sangat bersyukur jika siswinya itu dapat tetap menjadi anggota Paskibraka. "Kalau jadi kita bersyukur karena memang dia layak dapatkan, karena Gloria sudah bekerja keras. Tapi kalau tidak, kita kecewa dan sedih, tapi kalau memang itu sebuah aturan, ya kami tahu juga," ujar Pratik. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengukuhkan 67banggota Paskibraka yang akan bertugas besok, melalui upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/8/2016). Seharusnya, ada 68 anggota Paskibraka yang dikukuhkan Jokowi, tapi Gloria yang telah lolos seleksi tidak ikut dikukuhkan tersandung dwi-kewarganegaraan.