Sri Wahyuni, Debutan Olimpiade Mengukir Sejarah

REDAKSIRIAU.CO, Rio de Janeiro - Lifter putri Sri Wahyuni Agustiani menyumbang medali pertama untuk kontingen Indonesia. Dia meraih medali perak, meski berstatus sebagai atlet debutan di ajang Olimpiade. Yuni tampil di kelas 48 kilogram pada Olimpiade 2016, Minggu (7/8/2018) pagi WIB. Dia menyumbang medali perak untuk Indonesia setelah sukses mengangkat beban dengan total 192 kilogram. Wanita kelahiran 13 Agustus 1994 itu kalah dari atlet angkat Thailand, Sopita Tanasan yang sukses mengangkat beban total seberat 200 kilogram. Yuni sebenarnya punya kesempatan mengalahkan Sopita. Pada percobaan clean and jerk, Yuni coba mengangkat beban seberat 115 kilogram. Sayangnya, usaha Yuni mengangkat beban tersebut hingga dua kali percobaan gagal. Dia pun harus puas berada di belakang Sopita. Kegagalan ini membuat Yuni gagal mewujudkan ambisinya di Olimpiade. Sebelum terbang ke Rio De Janeiro, wanita berusia 23 tahun tersebut ingin meraih medali emas. Ini adalah medali perak kedua yang diraih Yuni di pentas internasional. Sebelumnya, dia menyabet gelar medali perak dari cabang olahraga angkat besi kelas 48 kilogram di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Setahun sebelumnya, Yuni berhasil meraih medali emas untuk Indonesia dari cabang angkat besi kelas 48 kilogram pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang, Sumatera Selatan. Sebelumnya Selanjutnya

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...