Desa yang memiliki kurang lebih 3000 kepala keluarga (KK) itu bernama Desa Pebenaan, Kecamatan Keritang, tepatnya di daerah sebelah hilir berbatasan dengan Desa Sanglar Lama di sebalah hulu berbatasan dengan Desa Telok.
Sangat disayangkan, daerah ini dinilai masih sangat minim infrastrukur, perbaikan jalan pun hanya swadaya dari masyarakat dengan bergotong royong.
"Contoh saja dari irigasi air yg menjadi ke pentingan utama bagi petani kelapa juga tak kunjung ada pendalaman yang kini sudah sangat dangkal, dan akhir nya menghambat petanii untuk mengeluarkan hasil panen," tutur Muallimin warga setempat, Senin (20/6/2016).
Selain persoalan itu, masalah irigasi dan kondisi jembatan penghubung antar desa yang kini telah putus tepatnya di Parit Kepol juga menjadi keluhan baru dikalangan masyarakat setempat.
Alim menuturkan putusnya jembatan penghubung tersebut karena kurangnya perawatan dan perhatian dari pemerintah setempat sehingga berimbas terhadap dunia pendidikan di daerah tersebut karena jembatan penghubung tersebut merupakan akses satu-satunya untuk anak-anak mereka sampai ke sekolah.
"Jembatan memang sudah lama, dan tidak ada diperbaiki hanya swadaya saja dari masyarakat, jembatan yang dilaluipun bergoyang kalo dilewati dan membahayakn bagi masyarakat setempat jembatan tersebut menghubungkan ke enam Parit yang ada di desa ini (Pembenahan, red)," tukasnya.
Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah untuk segera turun tangan menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan yang ada.
"Kami tentunya mengharapkan kepada pemerintah untuk cepat tanggap atas persoalan kami saat ini," tukasnya.
.jpg)
