Harga Kelapa Kembali Anjlok

Petani Sebut Pemkab Seperti Kelapa Lupa Sabut

Petani kelapa yang berada di Kecamatan GAS
REDAKSIRIAU.CO GAUNG ANAK SERKA - Petani kelapa di Indragiri Hilir (Inhil) saat ini kembali mengeluh karena makin anjloknya harga kelapa. Saat ini harga kopra bulat perbutirnya hanya Rp1.400 padahal sebelumnya masih diatas Rp2.500 perbutirnya.

Menurut beberapa petani kelapa di pesisir Inhil, seperti di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS),Gaung, Batang Tuaka, kondisi seperti ini tentunya memberatkan petani, karena hasil yang diterima tidak sebanding dengan kerja mereka selama 3 bulan menunggu masa panen.

“Memang saat ini kita mengeluhkan makin anjloknya harga kelapa, kelapa bulat harga dibeli penampung sekitar Rp1.500 perbutir,” Ungkap Hadli

Loading...
“Harga kelapa memang turun (tidak memuaskan, red) masa panen sebelumnya harga berkisar Rp 2.000 hingga 2.600 perbutir, sekarang hanya seharga satu catuk (korek api, red) bayangkan saja sekarang, kan tidak sebanding dengan ongkos yang kita kerjakan,” Terang Hadli

Hadli kembali menambahkan turun harga kelapa, bukan fenomena baru bagi kami petani kelapa, kayaknya sudah mendarah daging apa yang kami alami beberapa tahun kebelakangan ini

Kekesal serupa turut disampaikan oleh Khairani (32), terkadang saya sebagai petani merasa malu, pemerintah kita kerap membesar-besarkan nama Buah Kelapa sebagai nama bangunan resmi di Kabupaten Inhil.

"Tetapi fakta dilapangan sangat tidak berpengaruh bagi petani kelapa, Pemkab Inhil ibarat kelapa lupakan sabut," Keluhnya kesal.

Sementara itu Ketua Ikatan Petani Kelapa Rakyat (IKPR) Zainudin Acang SH, mengakui apa yang dialami beberapa sebab hasil produksi tidak bisa diharapkan lagi, buah kelapa kecil dan berkurang dikarenakan kemarau panjang, sehingga hasil panen memuaskan.

"Pemeritah Kabupaten Inhil atau dinas terkait tentunya harus ada kebijakan dan solusi kongkrit permasalahan yang dialami oleh petani saat ini, jangan hanya memberikan harapan dengan slogan slogan saja." Kata Acang.

“Pemerintah harusnya menjembatani dan memperhatikan secara serius masalah ini serta solusi mencarikan formulasi yang tepat bagi harga kelapa petani. Memang harga kelapa ini tergantung mekanisme pasar, tapi diupayakan jangan sampai petani menjadi korban permainan harga,” Tutup Zainuddin.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...