Demokrat Bantah soal Rizieq Sebut SBY Anti-Politik Islam

REDAKSIRIAU.CO.IF Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, membantah pernyataan yang menyebut ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan propaganda melawan politik Islam.

Menurut dia, pernyataan yang terungkap dalam cuplikan layar (screenshot) antara Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tersebut tidak benar.

"Tidak ada sama sekali, yang saya ketahui tidak ada sama sekali," kata Ferdinand kepada CNNIndonesia.com, Jumat (5/4).


Dalam percakapan itu, Rizieq mengatakan berada di posisi yang dilematis. Di satu sisi menginginkan ganti presiden, namun di sisi lain alternatif pilihannya adalah Prabowo yang tidak didampingi ulama.
 

Lihat juga:
 Yusril Beberkan Bukti Rizieq Ragukan Keislaman Prabowo


Dia mengatakan dukungan Ijtima Ulama agar Prabowo berdampingan dengan cawapres dari kalangan ulama karena menganggap mantan Danjen Kopassus itu lemah tentang Islam. Selain orang-orang di lingkaran Prabowo banyak yang ketakutan terhadap Islam alias Islamofobia.

"Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan politik Islam yang disebutnya sebagai 'politik integritas' beraroma SARA, dan ini juga salah satu sebab kandasnya cawapres ulama," kata Rizieq kepada Yusril melalui WhatsApp pada September 2018 lalu.
 

SBY Disebut Anti-Politik Islam, Demokrat Bantah RizieqKetua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Loading...

Dia pun menilai Yusril telah kehilangan moral dan etika politik dengan mengunggah cuplikan layar antara dirinya dengan Rizieq ke publik. Bahkan, lanjutnya, Yusril tidak memiliki etika dan moral politik karena membawa-bawa nama SBY dalam percakapan tersebut.

"Dia bawa nama SBY yang merupakan negarawan, SBY tidak Islamofobia, dia [SBY] bersahabat dengan semua kelompok. [Saat SBY jabat presiden] keberagaman sangat tinggi, semua diselesaikan dengan hukum berlaku," ujar dia.

Ferdinand mengatakan permainan politik yang tengah dimainkan oleh Yusril saat ini bukan gaya baru. Menurut dia, hal ini pernah dimainkan Yusril saat menghina Presiden Joko Widodo secara habis-habisan dulu.

"Saya masih ingat Yusril ejek Jokowi [dengan mengatakan] segoblok-gobloknya dia presiden kita. Sekarang, Yusril bela mati-matian orang yang pernah dia cemooh goblok," tutur Ferdinand.
 

Sebelumnya, Yusril mengungkap transkrip percakapannya dengan Rizieq di aplikasi WhatsApp yang meragukan keislaman Prabowo. Yusril menegaskan transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan. Ia menyatakan bukti percakapan tersebut asli.

"Dukungan Itjima untuk PS [Prabowo Subianto] harus berdampingan cawapres ulama justru karena kita tahu PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang Islamophobia," kata Rizieq dalam tangkapan layar pembicaraan mereka.

Namun dalam video yang diunggah di kanal Front TV, Rizieq membantah berkomunikasi secara intens dengan Yusril. Rizieq mengklaim intensnya komunikasi itu dilakukan sebelum proses ijtimak ulama maupun bursa peserta Pilpres 2019.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...