Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan, pohon imitasi yang dipasang di sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat tidak memakan anggaran hingga Rp 8 miliar.
"Dampak terhadap anggaran, kita sudah periksa bahwa anggaran itu adalah yang disebut-sebut baik itu Rp 8 milliar itu salah. (Begitu pula) Rp 2,2 milliar untuk anggaran Asian Games juga salah," ujar Sandiaga usai upacara Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
BACA JUGA
- Tiga BUJT Dapat Pinjaman Dana Talangan Pembebasan Lahan Rp 7,16 Triliun
- Polisi Ungkap Praktik Penukaran Uang Palsu di Jejaring Media Sosial
- Toyota Avanza Masih Menjadi Idola Penyewa Mobil, Ini Alasannya
COMMERCIAL BREAK
WATCH NOW
Dia menegaskan, pohon imitasi yang merupakan lampu tersebut adalah milik Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat.
"Lampu-lampu tersebut, pohon-pohon plastik tersebut adalah murni stok lama yang dimiliki oleh Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat. Jadi tidak ada anggaran yang dikeluarkan untuk pemasangan pohon imitasi tersebut," ucap Sandiaga Uno.
Sandiaga memastikan, tidak ada anggaran yang terbuang dari Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat untuk pemasangan pohon imitasi tersebut.
"Anggaran yang Rp 2,2 milliar akan dilelang untuk beautification Asian Games. Yang untuk Dinas Kehutanan sama sekali tidak ada hubungannya. Dan itu untuk pengadaan pohon di wilayah lain," papar dia.
Sandiaga mengatakan, pohon imitasi tersebut milik sudin dan memang biasa dipakai ketika ada event-event tertentu. Mengingat pohon imitasi sudah dilepas, maka dikembalikan ke gudang.
"(Pohon imitasi) kembali lagi ke gudang di Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat. Jadi memang ada di sana. Dan itu sudah stok lama yang selalu di setiap hari-hari besar atau hari kebangsaan maupun agama dipakai untuk penerangan dan memeriahkan hari-hari besar tersebut," tegas Sandiaga.
Liputan6