Gadis Korban Perkosaan di Kampar Panggil Bayinya dengan Sebutan 'Adik'

REDAKSIRIAU.CO Nasib malang menimpa HM, korban perkosaan, warga Kecamatan Tapung, Kebupaten Kampar. Saat bocah seusianya sibuk bermain dan sekolah, gadis 11 tahun itu justru harus menjadi seorang ibu dari anak yang tidak diketahui siapa bapaknya.

"Waktu itu lagi sendirian di rumah, mamak sama ayah lagi ke pasar, sama adek juga. Ada yang menghampiri dan ngancam, kalau teriak kubunuh kau," terangnya menirukan kata-kata ancaman yang diterimanya.

Bocah polos asal Sidempuan, Padang Tapanuli Selatan ini mengisahkan, pemerkosaan itu tidak diberitahukannya kepada ibu dan ayah tirinya karena takut.

Loading...

Ironisnya, berdasarkan penuturan HM kepada Riauonline.co.id, kehamilan yang ia alami diketahui saat air ketubannya sudah pecah.

"Awalnya tak tahu (hamil), tahunya saat ketuban sudah pecah, mamak pun tahunya saat itu juga," terangnya saat ditemui di Kantor P2TP2A Kabupaten Kampar, Kamis 8 Maret 2018.

 

Memakai baju kaos warna biru dan rok warna pink yang mulai pudar, HM mencoba mengingat-ingat orang yang memperkosanya di sebuah siang yang suram sekitar 7 bulan lalu.

"Tak tahu orangnya, dia pakai tutup muka, orangnya tinggi dan kulitnya putih," jawabnya.

Meski terlihat canggung, bocah yang sudah putus sekolah ini mengaku awalnya dia malu untuk memanggil bayinya dengan sebutan "anak". "Karena malu makanya kemarin dipanggil adek, kalau sekarang dipanggil anak, namanya Pelangi," akunya sambil tersipu.

Walaupun mengaku senang di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A) Kampar, tetapi ia rindu dengan buah hatinya, Pelangi.

"Senang, tapi rindu sama Pelangi, sama Mamak juga," ucapnya polos.

Ketua P2TP2A Kampar Hafis Tohar menjelaskan saat ini Pelangi masih dirawat intensif di dalam inkubator karena lahir prematur.

"Melahirkannya di salah satu Rumah Sakit Swasta di Pekanbaru, karena aksesnya lebih dekat ke sana (dibandingkan ke Bangkinang), namun karena tidak ada biaya, setelah melahirkan dibawa ke tempat bidan, setelah kita tahu, baru kita rujuk ke RSUD Bangkinang, Selasa 6 Maret 2018 lalu, hingga kini masih dirawat di sana," jelas Hafis.

Liputan6

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...