Toleransi Warga Bagansiapiapi di Tengah Keberagaman

REDAKSIRIAU.CO, BAGANSIAPIAPI - Bagansiapiapi merupakan ibu kota Kabupaten Rokan Hilir terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir utara Kabupaten Rokan Hilir, dan merupakan tempat yang strategis karena berdekatan dengan Selat Malaka yang merupakan lalu lintas perdagangan internasional. Sementara itu penduduk kota Bagansiapiapi sebagian besar merupakan suku Melayu dan Tionghoa, sedangkan suku lainnya dalam jumlah yang cukup signifikan adalah suku Jawa, Batak, Minangkabau, Nias dan Bugis. Selain itu disini juga terdapat berbagai macam agama yakni Islam yang merupakan agama mayoritas kemudian kepercayaan Tridharma yang merupakan gabungan dari agama Buddha, Konghucu, dan Taoisme, serta agama Kristen dan Katolik. Namun di tengah keberagamaan penduduk, agama dan lainnya masyarakat sekitar masih memegang teguh toleransi antar sesama makhluk sosial. Hal ini salah satunya tampak dari beberapa aktivis masyarakat serta pelayanan yang tanpa memperdulikan ras dan lainnya serta tidak jarang beberapa pejabat di pemerintahan merupakan warga turunan Tionghoa. Baca: Destinasi Bagan Heritage Minim Petunjuk Kebersamaan antara semua etnis yang berada di Bagansiapiapi juga tampak pada saat peluncuran Bagan Heritage dimana ditampilkan berbagai kebudayaan masyarakat mayoritas disana mulai dari tarian melayu, kuda lumping dari jawa serta atraksi dari kebudayaan Tionghoa yang menunjukkan tidak adanya sekat yang membatasi antara rakyat pribumi dan rakyat non pribumi. Hal lain yang menjadi contoh utama yaitu, dibuatnya Museum Tionghoa di Batu 6 yang merupakan salah satu penghormatan kepada rakyat Tionghoa di Bagansiapiapi yang turut serta dalam hal kemajuan Kabupaten Rohil terutama Bagansiapiapi khususnya. Namun sangat disayangkan Museum Tionghoa yang merupakan salah satu simbol toleransi dalam kehidupan sosial masyarakat ini tidak terawat dengan baik sehingga jika anda yang ingin datang ke Museum Tionghoa ini anda hanya akan mendapati museum ini dalam keadaan tertutup dan sepi aktivitas. Namun di luar itu, hal yang patut dihargai adalah bagaimana Bagansiapiapi telah memberikan contoh kepada kita bahwa perbedaan ras, suku, budaya, agama tidak menjadikan kita untuk saling bermusuhan justru sebaliknya perbedaan tersebut yang menjadikan daerah ini unik dibandingkan daerah lainnya. (bpc12)

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...