TUTUP

Bagansiapiapi, Pawang Panggil Buaya Pemakan Bocah Dengan Nama Muhdi

Rabu, 11 Mei 2016 | 16:27:23 WIB
Bagansiapiapi, Pawang Panggil Buaya Pemakan Bocah Dengan Nama Muhdi Ratusan warga yang sedang menyaksikan proses pemanggilan buaya pemakan bocah
REDAKSIRIAU.CO, BAGANSIAPIAPI - Seorang bocah di Bagansiapiapi dinyatakan sudah hilang selama tiga hari.

Bocah itu diketahui bernama Sugiarto (13). Ia dikabarkan hilang karena dimakan buaya.

Setelah berbagai upaya dilakukan, namun korban yang diduga telah meninggal dunia itu belum ditemukan mayatnya.

Lalu di hari ketiga ini, keluarga dan sejumlah warga Bagansiapiapi berinisiatif untuk menggunakan jasa pawang buaya untuk mencari korban.

Pencarian itu disaksikan oleh ratusan masyarakat didaerah tersebut yang penasaran dengan cara pencarian menggunakan pawang biaya tersebut, Rabu (11/5/16).

Mereka menunggu kehadiran buaya dipinggir sungai Rokan tempat anak itu dimakan buaya tepatnya depan kantor Makodim 0321 Rohil komplek perkantoran Batu Enam.

Didampingi pihak keluarga, Pawang buaya bernama Rismanto Saragih ini memulai riatualnya sekitar pukul 11:00 WIB.

Dalam arahannya, dia meminta didoakan bersama-sama agar mayat Sugiarto segera dikembalikan.

Pria dari Bagan Tanjung Sinaboi ini dalam totalnya berulang kali menyebutkan nama Muhdi berturut-turut sebanyak tujuh kali.

Menurut penerawangannya didunia mistis, Muhdi itu merupakan nama buaya betina yang memakan Sugiarto.

Usai menyebutkan nama Muhdi sebanyak tujuh kali, kemudian Saragih menyemaikan berbagai macam bunga yang dilemparkan kearah sungai Rokan itu.

Selain itu, syarat lainnya salah satu pakaian dari Sugiarto juga dilemparkan kedalam sungai Rokan.

"Muhgi (tujuh kali), kami meminta agar jasad anak kami Sugiarto dikembalikan," ujarnya.

Satu menit kemudian, ribuan masyarakat yang menyaksikan pemanggilan buaya tersebut sempat geger karena salah satu buaya berukuran tiga keping papan menampakkan diri datang dari arah jembatan Pedamaran.

Namun karena kondisi yang ramai dan riuh, buaya yang sudah sempat mendekat dan menampakkan diri itu kembali menghilang.

Sang pawang ahirnya memutuskan untuk dilanjutkan kembali pukul 13:00. Setelah pukul 13:00, ritual yang sama diulang kembali. Karena kondisi masyarakat yang semakin ramai dan brisik, buaya pun tak berani lagi menampakkan wujudnya.

Hingga sore ini, buaya tersebut belum juga menyerahkan jasad Sugiarto.

BPBD, Timsar, Kepolisian, saat ini masih tetap berjaga disepanjang aliran sungai rokan melakukan patroli.

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Istri Beli Rokok Murah, Anak Tiri Dibunuh

2
Turnamen H1 Pool Billiard & Cafe

KONI Inhil Buka Turnamen di H1 Pool Billiard & Cafe

3

Personil Polsek Tempuling Lakukan Sosialisasi Pemilu Damai Usai Solat Magrib Berjamaah

4

Lakukan Sosialisasi Pemilu Damai Usai Suling, ini Harapan AKP Osben Samosir

5

Polsek Tempuling Cooling System di Jalan Propinsi Sungai Salak