TUTUP

Sepeda lipat Brompton menjadi perbincangan setelah kasus dugaan penyelundupan dua sepeda Brompton da

Jumat, 06 Desember 2019 | 08:24:22 WIB
Sepeda lipat Brompton menjadi perbincangan setelah kasus dugaan penyelundupan dua sepeda Brompton da

REDAKSIRIAU. CO.ID Sepeda lipat Bromptonmenjadi perbincangan setelah kasus dugaan penyelundupan dua sepeda Brompton dan onderdil Harley-Davidson, yang berujung pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Sepeda Brompton dan onderdil Harley Davidson itu diduga dibawa dari Perancis ke Indonesia secara ilegal.

Hal ini membuat banyak yang ingin mengetahui segala hal soal Brompton.

Bagaimana kisah sepeda Brompton hingga kini menjadi sepeda incaran bahkan ada yang rela membawanya jauh-jauh dari luar negeri?

Menilik sejarahnya, sepeda Brompton pertama kali didesain pada tahun 1975 di Inggris.

Sepeda yang tergolong mewah ini didesain oleh Andrew Ritchie. Saat mendesain ini, ia menghadap ke Brompton Oratory di Kensington Selatan, London

Oleh karena itu, sepeda rancangannya diberi nama "Brompton".

Desain pertama sepeda Brompton terlihat cukup kasar, tetapi rapi dan nyaman karena bisa dilipat sehingga praktis dibawa ke mana pun.

Inilah yang membuat sepeda ini istimewa dalam desain sepeda lipat.

Tahun 1981, sepeda lipat ini mulai diproduksi dalam skala kecil dan diproduksi secara khusus.

Brompton diproduksi secara massal pada 1988, dengan pabrik pertama berada di Brentford, London Barat. 

 

Brompton tipe S sangat cocok bagi pengendara dengan kecepatan tinggi karena lebih ringan dan memiliki hambatan angin yang lebih sedikit.

Kompas

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Istri Beli Rokok Murah, Anak Tiri Dibunuh

2
Turnamen H1 Pool Billiard & Cafe

KONI Inhil Buka Turnamen di H1 Pool Billiard & Cafe

3

Personil Polsek Tempuling Lakukan Sosialisasi Pemilu Damai Usai Solat Magrib Berjamaah

4

Lakukan Sosialisasi Pemilu Damai Usai Suling, ini Harapan AKP Osben Samosir

5

Polsek Tempuling Cooling System di Jalan Propinsi Sungai Salak