Warga Pekanbaru Yakin Bahwa Itu Kabut Asap
REDAKSIRIAU.CO.ID, PEKANBARU - Warga di Pekanbaru meyakini bahwa kabut tebal menyelimuti daerah ini sejak tadi pagi adalah kabut asap dari Karhutla, Kamis, 10 Oktober 2019. Hal itu lantaran tercium aroma asap menyengat saat kabut terjadi.
Kabut tersebut menyelimuti beberapa wilayah di Pekanbaru terutama daerah-daerah di pinggiran kota. Namun kabut juga terlihat di sekitar Panam dan Sukajadi. Kecamatan ini cukup dekat dengan pusat kota.
"Itu asap. Baunya kuat sekali dan mata saya terasa pedih," ungkap Rahma, seorang mahasiswa di Pekanbaru saat melintas di jelan raya dari rumahnya ke kampus.
Hal senada juga diungkapkan oleh Liza, warga yang berdomisili di kawasan Kubang, Pekanbaru. Pagi tadi dia melintas di jalan Naga Sakti kawasan Stadion Utama Riau, dan tercium bau asap pekat.
"Saya yakin itu asap bukan embun,soalnya tadi saya gak pakai masker kan ya, dan terasa bau asapnya mungkin karna kebakaran yang terjadi dekat hutan di area Rimbo Panjang apa uin gitu," tutupnya.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Marzuki membenarkan bahwa kabut tebal di Pekanbaru hari ini, Kamis, 10 Oktober 2019 merupakan campuran asap Karhutla.
"Untuk pagi ini terpantau bahwa asap bercampur dengan kabut di udara, terlihat dari kelembaban yang cukup tinggi," ujarnya.
Namun Marzuki menjelaskan nilai PM10 masih positif dengan kata lain masih tergolong aman. Kabut tebal itu bercampur asap itu diperkuat dengan terpantau adanya titik panas (hotspot) di Riau dengan jumlah 18 titik.
Hotspot itu terdapat di Kampar dan Pelalawan masing-masing 1 titik. Inhu 9 titik dan Kabupaten Inhil ada 7 titik panas dengan tingkat kepercayaa 50%. Sedangkan hotspot tingkat kepercayaa 70% terdapat di 2 wilayah yakni di Inhil dan Inhu dengan masing-masing 5 dan 6 titik.
Di Sumatera, dijelaskan Marzuki masih terdapat sebanyak 301 hotspot dengan tingkat kepercayaan 50%. Terbanyak di Jambi dengan jumlah 136 titik. Lalu di Sumsel 99 titik, Lampung 44 titik, Babel 4 titik dan Riau 18 titik.
Bertuahpos
