Riau Belum Serius Kelola Pasar CPO
REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Pemprov Riau mengakui pasar lokal Crude Plam Oil (CPO) belum mampu terkelola secara baik. Sehingga membuat bahan mentah ini banyak disuplai untuk luar negeri.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sumbangan Riau untuk nasional dari sektor ini hanya 41%. Padahal hasil dari produksi CPO jauh lebih besar.
"Sayang sebenarnya. Potensi itu ternyata dikelola oleh luar negeri, dan kemudian produk jadinya diimpor kembali ke Riau,"katanya, Selasa (17/01/2017).
Dia menambahkan hal ini terjadi karena diman CPO Riau untuk pasar domestik masih sangat terbatas. Sementara perusahaan yang memproduksi CPO ingin semua hasil produksi terjual habis.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni melirik pasar internasional. Belum lagi jumlah besar dengan harga sebanding semakin menbuat perdagangan CPO di antar negara jadi semakin banyak diminati.
Andi Rachman mengakui, potensi itu sebenarnya sangat besar. Dan Riau seharusnya bisa kelola sendiri. Misalnya saja, wilayah hilirisasi yang masih terkendala. Sehingga membuat bahan baku CPO setengah jadi harus diteruskan ke pasar global. Padahal, jika hal ini mampu diciptakan di Riau, diyakini keuntungan dari potensi sawit itu akan berlipat, dan akan mampu memberi sumbangan besar terhadap pendapatan negara.
"Diman dalam negeri sangat terbatas, jadi banyak ke luar negeri. Potensi ini besar di Riau tapi belum pernah serius kelola ini," katanya.