REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Habiskan anggaran hampir setengah miliar, wajar rasanya jika masyarakat beranggapan pembangunan tugu integritas hanyalah tindakan yang menghamburkan uang. Tugu Integritas itu dibangun dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI), yang direncanakan berlangsung di Provinsi Riau.

"Kalau tudak ada gunanya, berarti pembangunan tugu itu hanya tindakan menghamburkan uang rakyat saja," ujar Ervan, salah seorang warga Jalan Pepaya Ujung, Pekanbaru, Selasa (06/12/2016).

Kekhawatiran masyarakat bukan tanpa alasan, misalnya saja tugu PON yang terletak di Jalan Cut Nyak Dien tepatnya antara kantor Gubernur Riau dan Pustaka Wilayah.

Tugu warna kuning itu juga dibangun dengan anggaran pemerintah yang tidak sedikit, namun tidak memberikan hasil atau dampak apa-apa. Bahkan tugu ini sama sekali tidak memikat daya tarik masyarakat untuk berkunjung atau sekedar berfose di sana.

Tudingan miring ini muncul atas dasar kelayakan saja. Sekitar Rp 400 juta lebih anggaran Pemprov Riau, harusnya bisa ditekan, sehingga uang itu bisa dialihkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat dan menyentuh pada kesejahteraan rakyat.

Menanggapi hal ini Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi mengatakan, yang jelas tujuan pemerintah dengan hadirnya tugu integritas menjadi bukti bahwa perayaan hari bersejarah HAKI pernah ada di Riau.

"Perayaan HAKI dalam skala besar bukan momentum yang setiap tahun kami selenggarakan. Setidaknya, Riau sudah mencatat sejarah dengan perayaan HAKI di provinsi ini. Tugu itu adalah bukti, bahwa rembuk integritas HAKI pernah kita lakukan," katanya.

Dia menambahkan, hadirnya tugu integritas menjadi bukti bahwa Pemprov Riau ingin melakukan perbaikan dan berjanji untuk tidak korupsi lagi. "Itu hakikatnya, bukan sekedar bangun saja," tambah Masperi.