REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU- Jumlah penderita HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru mengkhawatirkan. Setidaknya dari data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, sejak Januari hingga Oktober 2016 mencapai 201 kasus HIV dan 156 kasus AIDS.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, Hasan Supriyanto keapda kru bertuahpos.com. "Angka tersebut hampir mendekati kasus sepanjang tahun 2015, 241 kasus HIV dan 168 kasus AIDS," jelasnya.

Hasan menerangkan kasus HIV dan AIDS yang dijumpai di Pekanbaru dominan ditemukan pada laki-laki dengan usia produktif 25 sampai 49 tahun. "Kalau khusus HIV, jika berdasarkan pekerjaan banyak ditemukan pada tenaga non profesional dengan 367 kasus, wiraswasta 152 kasus, penjaja seks 181 kasus dan ibu rumah tangga 115 kasus,” terangnya.

Sehingga kata Hasan diperlukan langkah taktis, praktis, dan tepat sasaran. "Seperti dengan terus sosialisasi HIV dan AIDS pada masyarakat secara massif dan sistematis. Pendekatan nilai-nilai keagamaan patut untuk terus dikembangkan," terangnya.

Selain itu juga mewujudkan keluarga harmonis melalui ketahanan keluarga juga perlu ditingkatkan. "Pendekatan personal pada beberapa pengambil kebijakan tetap harus dilakukan. Berkenaan dengan tema peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2016 yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tentu relevan dengan tantangan epidemi," katanya.

Tentu saja gerakan tersebut harus jelas, terukur dan perlu dukungan semua pihak. "Karena kalau masih sebatas slogan dan sifatnya hanya serimonial, epidemi AIDS akan sulit dikendalikan. Akibatnya beberapa tahun kedepan akan ditemukan kasus HIV dan AIDS baik kasus baru maupun kasus kematian karena AIDS,” ujarnya.