RDP yang digelar di ruangan Komisi III DPRD Inhil tersebut dipimpin oleh Edi Harianto Sindrang selaku wakil ketua Komisi III, serta dihadiri langsung oleh Iwan Taruna, ST. M.Si selaku ketua Komisi III.
Dalam penyampaiannya Dinas BMSDA Inhil yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kadis BMSDA Inhil mengungkapkan bahwa realisasi pekerjaan fisik yang bersumber dari APBD Inhil per Oktober 2016 sudah mencapai 7,501 % dan untuk realisasi keuangannya 6,558 %.
"Sedangkan untuk dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari 8,227% keuangan 15,389 %," ungkap PLT Kadis BMSDA tersebut.
Menanggapi hal tersebut Zulbahri selaku anggota DPRD Inhil Komisi III dari Partai Nasdem menginginkan agar Dinas BMSDA bisa mempercepat realisasi pekerjaan, terkait dana yang berasal dari DAK, Zulbahri betul-betul menginginkan agar bisa direalisasikan.
"Sebab hal ini betul-betul yang di inginkan masyarakat, dan apabila ini tidak terealisasi, maka dana ini akan kembali ke Pusat," ungkapnya.
Senada dengan Zulbahri, Iwan Taruna selaku Ketua Komisi III juga mempertanyakan langkah kongkrit yang akan diambil oleh BMSDA terkait 8 paket proyek yang bersumber dari DAK guna segera melaksanakan paket yang belum dilaksanakan serta paket-paket lainnya yang belum dikontrakkan ke pihak ke 3.
Menanggapi beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh para orang anggota Dewan tersebut, Irianto selaku PLT Kadis BMSDA Inhil menyampaikan bahwa kondisi alam di Inhil menjadi tantangan yang berat dan pihaknya terus berupaya agar pekerjaan yang belum dikerjakan untuk segera dikerjakan.
Terkait dengan pekerjaan yang bersumber dari DAK ia menyebutkan bahwa hanya ada satu paket yang memenuhi target fisik, yaitu paket pekerjaan jalan Bandara Tempuling.
"Untuk paket-paket yang bersumber dari DAK baru satu paket yang memenuhi target fisik, yaitu paket pekerjaan jalan Banda Tempuling, sedangkan untuk yang lainnya belum bisa dikatakan memenuhi target fisik," paparnya
Terkait dengan langkah kongkrit yang telah dilakukannya guna mempercepat realisasi 8 paket yang bersumber dari DAK tersebut, ia mengaku sudah memberikan peringatan kepada pihak rekanan dan juga memberikan motivasi agar mempercepat pekerjaan.
"Kita sudah memberikan peringatan kepada pihak rekanan dan juga memberikan motivasi agar mempercepat pekerjaan, serta kita juga telah meminta meminta rekanan menambah jam kerja serta menambah peralatan pihak rekanan, dan apa bila hal ini tidak direspon oleh rekanan alamat pekerjaan memang akan terlambat," tandasnya.