Kapolsek Adiwerna AKP Toto Sayogo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait keikutsertaan Karnoto di padepokan yang dipimpin Dimas Kanjeng.
"Kami sifatnya hanya mengumpulkan informasi dari saksi-saksi. Memang yang bersangkutan diduga menjadi korban Dimas Kanjeng," kata Toto, Sabtu (8/10/2016).
Dari keterangan sejumlah teman dan tetangganya, Karnoto yang sehari-hari berjualan nasi goreng di Bekasi menjadi pengikut padepokan Dimas Kanjeng setelah diajak pamannya yang tinggal di Bekasi.
Setelah bergabung, Karnoto pernah dua kali datang ke padepokan Dimas Kanjeng dengan membawa uang total Rp30 juta, masing-masing Rp 20 juta dan Rp 10 juta.
Uang yang diduga sudah disetorkan ke Dimas Kanjeng tersebut disinyalir merupakan hasil menjual gerobak nasi goreng yang biasa digunakan Karnoto untuk berjualan di Bekasi. "Informasinya sekarang dia bangkrut," ujar Toto.
Toto menegaskan informasi tersebut baru berasal dari sejumlah teman dan tetangga Karnoto yang mengetahui jika Karnoto ikut menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
"Kami belum menyentuh (memeriksa) dia karena kan TKP-nya bukan di sini dan tidak ada laporan. Kalau pun mau lapor juga ke sana (Jawa Timur)," tandasnya.