Didampingi sang ibu, korban melaporkan kejadian perkosaan tersebut di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado, Senin (22/8/2016) Pukul 14.00 Wita.
Berdasarkan penuturan korban kepada petugas kepolisian, korban mengaku pada awalnya sedang berada di rumah. Kemudian datang pelaku inisial HOW, (17), pacarnya bersama seorang penjaga kebun bernama John.
"John memanggil saya dan HOW untuk jalan-jalan di perkebunan, di rumah saat itu tidak ada orang, saya pun ikut kemauan John," terang dia.
Menurut dia, sesampainya di perkebunan tiba-tiba John memaksa dirinya bersama HOW untuk melakukan hubungan layaknya suami isteri. Bahkan sempat mengancam jika tidak melakukan keinginan John.
"Saya menolak keinginan John, tapi karena diancam saya dan HOW melakukan hubungan badan tersebut di depan John. Saya lakukan karena takut telah diancam," terang dia.
Dia menambahkan, saat melakukan hubungan tersebut ada John yang menyaksikannya. "HOW memasukan kemaluannya tapi tidak terasa sakit karena pikiran saat itu takut dengan ancamannya," tambah korban.
Ibu Korban inisial MER, (38) berharap kiranya kasus ini bisa langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. "Polisi kiranya bisa memproses kasus yang menimpah anak saya," ujar dia. Saat dikonfirmasi Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi membenarkan adanya laporan tersebut.
"Laporan sudah kami terima, korban sudah dilakukan visum. Kasus ini akan ditangani Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) karena korban masih dibawah umur," pungkasnya.