REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU- Kamis (29/09/2016), segerombolan teroris yang menyamar menjadi pramugara masuk ke Bandara SSK II. para teroris menodongkan senjata api meminta agar kru bandara meminta agar pesawat diterbangkan ke Poso. Penyanderaan juga dilakukan, menggiring para sandera memasuki bus menuju landasan pesawat. Terjadi kepanikan hingga suara jeritan ketakutan dari kru bandara.  

  

Tentu saja adegan ini hanya simulasi semata. Simulasi ini merupakan rangkaian kegiatan Airport Emergency Exercise Dirgantara VI dan Airport Contagency Exercise di Bandara Sultan Syarif Kasim.  

  

Dalam adegan simulasi pihak Bandara SSK II meminta bantuan kepada pangkalan udara Roesmin Nurjadin. Terjadilah rapat singkat. Memetakan situasi langkah penyelamatan diambil alih pihak pangkalan udara. Pasukan khusus dari Batalyon 462 Paskhas dikirim untuk melumpuhkan teroris serta menyelamatkan para sandera.  

  

Para sniper paskhas sudah mengambil posisi untuk membidik para teroris, kemudian pasukan paskhas lainnya menghadang dan mengepung bus yang berisi para sandera. Sniper melumpuhkan supir bus dengan satu tembakan, kaca bus dipecahkan dan paskhas meloncat ke dalam bus dan terjadi baku tembak antara para teroris dan paskhas. Setelah beberapa menit sura tembakan paskhas berhasil melumpuhkan para teroris dan membawa para sandera keluar dari bus.  

  

Mobil kesehatan bandara dan mobil polisi militer sudah siaga disekitar bus. Para sandera dibawa oleh mobil kesehatan bandara dan kemudian polisi militer mengamankan para teroris yang sudah dilumpuhkan oleh paskhas.  

  

Pada aksi simulasi pelatihan penanganan teroris ini, aktivitas di bandara sempat terganggu. Pihak bandara meminta maaf kepada penumpang karena terjadinya penundaan keberangkatan pada saat pelatihan berlangsung.