REDAKSIRIAU.CO, – TAPANULI SELATAN - HBR (62), seorang pelaku penyebarluasan akun Facebook (FB) yang berisi penistaan agama Islam milik Toni Darius Sitorus, diamankan di rumahnya di Jalan DR Payungan Dalimunthe, Kampung Tobat, Kota Padangsidimpuan.

  

Selain itu, salah seorang penarik becak bermotor berinisial RN (32), warga Jalan DR Payungan Dalimunthe, Gang Mesjid, Tano Bato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, juga diamankan.

  

Kapolres Tapsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rony Samtana mengatakan, penangkapan HBR karena nekat melakukan penyebarluasan fotokopi akun FB milik Toni Darius Sitorus, yang berisi tentang penistaan agama Islam. "Mereka diserahkan oleh TNI dan diserahkan kepada kami," ujarnya.

  

Lebih lanjut dia mengatakan, HBR menyebar fotokopi tersebut di sejumlah warung di Kota Padangsidimpuan. Warung-warung tersebut adalah satu warung di Simpang Ikip, dua di Kampung Salak, satu warung di Sigiring-Giring, Adabiah, Pangkal Dolok, dua warung di Tano Bato, dua warung di Kampung Tobat, warung depan gudang pupuk Pusri, dan satu warung di Simpang STKIP, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

  

"Dia hanya bertugas untuk wilayah Kecamatan Padangsidimpuan Utara," ujarnya, Jumat (23/9/2016).

  

Saat ini keduanya sedang diperiksa secara intensif di Mapolres Tapsel. Dia menjelaskan, HBR mencoba untuk memprovokasi warga Kota Padangsidimpuan, sehingga ikut-ikutan dalam kasus bentrok warga Aek Badak Huta Pardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, dan Sihepeng, Kabupaten Madina.

  

"Sekarang, kami sudah mendatangi warung-warung tempat penyebaran selebaran itu."

  

Dia berharap kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kepentingan sejumlah oknum itu.

  

Sementara itu, Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi akan adanya isu-isu yang merusak keamanan di wilayah Tapsel. Menurutnya, masyarakat harus bersatu untuk melawan oknum-oknum yang sengaja merusak persatuan di Tapsel khususnya dan Tabagsel pada umumnya.

  

"Saya mengimbau agar tidak terprovokasi, karena ada yang ingin merusak tatanan kehidupan di Tapsel saat ini," tegasnya.