REDAKSIRIAU.CO, Saudari kembar Wayan Mirna Salihin, Sandy Salihin, mengaku geram selama ini melihat persidangan kasus kakaknya itu. Ia berharap pada majelis hakim agar bisa menjatuhkan putusan seadil-adilnya. "Kalau boleh, saya ingin lempar sepatu ke muka (Jessica), tapi saya jaga diri saja. Saya berharap ke majelis, tolong menilai. Kita inginnya dihukum seberat-beratnya. Saya ingin keadilan buat kakak saya," ujar Sandy di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 22 September 2016.

  

Ia juga mengaku sempat kesal saat beberapa kali mendengar keterangan saksi atau pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam persidangan. "Semua saksi ahli pada enggak benar kayanya," kata dia menambahkan.

  

Apalagi, beberapa saksi yang dihadirkan Jessica sempat bermasalah. Misalnya saja, saksi ahli patologi forensik asal Australia, Prof Beng Beng Ong, yang bermasalah dengan visanya, dan ahli toksikologi dari Australia, Michael Robertson, yang disebut memiliki hubungan dengan kasus berjuluk 'American Beauty' yang sempat menggegerkan Amerika pada tahun 2000.

  

"Ada yang bermasalah visa kemarin, ada masalah terlibat pembunuhan. Kita ingin tahu dong kredibilitas (ahli). Kita kaget dong, kita tahu, kan bisa googling," ucap dia.

  

Terakhir, ia tetap yakin jika Jessica adalah pelaku pembunuhan terhadap kembarannya. Apalagi bukti rekaman Video Closed Circuit Television (CCTV) Kafe Olivier sudah membuktikan hal itu.

  

"Bukti CCTV sudah kuat. Kalau teman mau traktir nunggu saja. Ngapain dia pesan terus minuman (Mirna) dianggurin. Saya mikirnya saja aneh," kata dia.