REDAKSIRIAU.CO, SORONG - Lambat atau cepat seseorang yang menjabat suatu jabatan tidak menjadi tolok ukur dalam sebuah jabatan. Setiap prajurit harus siap ditempatkan di mana saja.

  

  

Ungkapan itu keluar dari mulut Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Royke Lumowa yang membantah pencopotan jabatan Kapolres Raja Ampat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Fitrah Saleh akibat melakukan pelanggaran terkait kunjungan istri Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian ke Raja Ampat bulan Agustus lalu.

  

  

"Pencopotan Kapolres Raja Ampat dari AKBP Fitrah Saleh tidak ada korelasinya dengan kunjungan istri Kapolri ke Raja Ampat itu ya, mutasi ini sebagai penyegaran untuk mengisi kekosongan jabatan mantap di Polda Papua Barat," tulis Kapolda Royke Lumowa melalui pesan singkat Short Message Service (SMS), saat dikonfirmasi MNC MEDIA, Sabtu (10/9/2016).

  

  

Menurut Kapolda, kunjungan istri Kapolri ke Raja Ampat belum lama ini berlangsung lancar dan baik serta tidak ada hambatan.

  

  

"Jangan munculkan berita tidak benar itu. Kunjungan lalu sangat lancar dan baik. Tidak ada hambatan. Tidak ada korelasinya sama sekali dengan kunjungan itu. Hal ini untuk mengisi kekosongan jabatan mantap di Polda."

  

  

"Kapolres dan Polda tidak lakukan kesalahan sedikit pun.Kedatangan ibu adalah pure tamu Polda. Jadi kalau toh ada kekurangan itu kesalahan Polda, bukan Polres."

  

  

Sebelumnya diberitakan, AKBP Muhammad Fitrah Saleh dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Raja Ampat. AKBP Fitrah hanya menjabat selama tiga bulan sebagai orang nomor satu di Polres Raja Ampat.