REDAKSIRIAU.CO, DUMAI - Dampak buruk yang diakibatkan oleh kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah Dumai tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat saja, akan tetapi juga mengancam dunia pendidikan yang ada di sana.

  

   Zulkifli AS, selaku Walikota Dumai  mengatakan bila nantinya kualitas udara di Dumai terus memburuk para siswa diimbau tidak melakukan banyak aktitifitas di luar.

  

   “Kita akan imbau agar para siswa tidak banyak melakukan aktifitas di luar sekolah,” ujar politisi partai Nasdem ini, Senin (22/8/2016) dilansir Tribun.

  

   Kualitas udara Kota Dumai makin memburuk pada awal pekan ini. Dari hasil pantauan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kualitas udara Dumai memasuki level kuning, ISPU berada pada posisi 157 Psi. Kabut Asap di Dumai memang dipengaruhi oleh serangkaian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) beberapa pekan ini.

  

   Bahkan jarak pandang cukup pendek yakni hanya 5 Km. Udara kabur ini ternyata menyelimuti sebagian besar Kota Dumai. Data BMKG Provinsi Riau yang dirilis BPBD Dumai terdapat 10 titik panas di Kota Dumai pada 21 Agustus 2016. Enam di antaranya diduga kuat merupakan titik api.

  

   “Data yang diperoleh dari BMKG, ternyata ada 10 titik panas di Dumai,” ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Dumai, Muhammad Rasyid Ridho, Minggu siang.

  

 Â