REDAKSIRIAU.CO, KOMPAS.com - Muhammad Fajar Firdaus Persada Putra (24) kini ditahan aparat Polres Metro Jakarta Selatan karena jadi tersangka dalam tindak pidana pembunuhan Bella Oktaviani (19). Sambil tertunduk lesu, Kamis (4/8/2016), Fajar mengaku menyesal dan menyatakan tak pernah berniat membunuh Bella. Fajar mengaku mengenal Bella melalui aplikasi percakapan BeeTalk tahun 2015. Awalnya mereka hanya berbincang biasa dan tidak pernah bertemu hingga sekitar sepekan lalu, Bella mengunggah status dan muncul di timeline Fajar. Saat itu, niat jahat langsung muncul di kepala Fajar. Sebelum bertemu Bella, Fajar mengaku sudah empat kali merayu perempuan lain demi mencuri barang-barangnya. Modusnya dengan membuat korbannya lemas, mencekoki mereka dengan minuman beralkohol. Ia memilki niat yang sama terhadap Bella. Fajar pun memanfaatkan curahan hati Bella yang mengaku sedang butuh uang. Pria itu berjanji akan memberi Rp 1 juta jika Bella mau diajak berhubungan seks. Dengan modal Rp 100 ribu untuk membeli minuman beralkohol dan Rp 300 ribu untuk menginap di hotel, Fajar berangkat dari Bekasi Timur menggunakan ojek. Setelah bertemu, keduanya lalu check in di Hotel Sentra Boutique, Cipulir, Jakarta Selatan pada Senin (1/8/2016) sekitar pukul 23.00. Untuk check in, Fajar menggunakan KTP atas nama Dedeh Yuliani, diduga merupakan korban dia sebelumnya. Saat berdua di dalam kamar, Bella katanya merajuk karena melihat pesan singkat dari seorang perempuan masuk ke ponsel Fajar. Ketika berusaha memeluk Bella, jari tengah tangan kanan Fajar digigit. Fajar berang dan membalikkan badan Bella lalu mencekiknya dari belakang hingga perempuan itu kehabisan nafas. Fajar lalu kabur dengan membawa ponsel, modem, dan uang Rp 600.000 milik Bella. Fajar mengaku baru mengetahui Bella tewas setelah menonton berita di televisi keesokan harinya. Ia tak berpikir polisi dapat melacak dan menangkapnya. Waspadai bujuk rayu Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Tubagus Ade Hidayat, mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas perbuatan keji Fajar kepada para perempuan. Polisi hingga saat ini masih berusaha menghubungi korban Fajar selain Bella. Fajar sendiri mengaku lupa korban-korban sebelumnya. "Ini polanya seperti ini yang tidak berakibat kematian. Korban (Bella) mungkin melakukan perlawanan sehingga berakibat kematian," katanya. Ade menghimbau agar masyarakat mewaspadai perkenalan dengan orang di media sosial. Jangan sampai termakan bujuk rayu dengan iming-iming kasih sayang maupun uang.