Tingkatkan Elektrifikasi Bintan, 3 Gardu Induk Siap Beroperasi
REDAKSIRIAU.CO, KEPULAUAN RIAU - Sistem kelistrikan di Pulau Bintan semakin andal setelah Gardu Induk (GI) Sri Bintan 30 Mega Volt Ampere (MVA) berhasil masuk sistem pada 24 Juli 2016 lalu , yang sebelumnya telah beroperasi GI 150 KV Tanjung Uban (30 MVA) dan GI Ngenang (10 MVA) bersamaan energized kabel laut Batam Bintan pada 10 November 2015.
Tidak hanya itu, PT PLN (Persero) juga berhasil menyelesaikan transmisi 150 Kilo Volt (kV) Tanjung Uban-Sri Bintan sepanjang 19,88 kilometer-route (kmr) dan memiliki 54 tower. Dengan energize-nya GI dan transmisi ini artinya interkoneksi listrik melalui kabel laut dari Batam menuju Bintan sudah bisa dinikmati masyarakat.
"Masuknya Gardu Induk dan Transmisi ini setelah melalui beberapa pengujian dan kami nyatakan telah siap. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras seluruh tim, tak kurang sebanyak 1.500 tenaga kerja kami kerahkan untuk mempercepat interkoneksi ini. Selain itu, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kepulauan Riau dan stakeholders terkait serta masyarakat pemilik lahan dan yang dilintasi jalur transmisi," ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2016).
saat ini, sistem kelistrikan Pulau Bintan masih mengunakan SUTM 20 kV mulai dari Tanjung Uban sampai kota Tanjung Pinang yang memiliki total daya terpasang sebesar 99,3 MW yang berasal dari PLTU Galang Batang, PLTD Suka Berenang, PLTD Air Raja dengan Total daya mampu sebesar 62,6 MW. Dengan sistem interkoneksi Batam - Bintan ini sistem kelistrikan di Bintan meningkat menjadi 150 MW.
"Kami perkirakan minggu depan seluruh sistem interkoneksi dari Batam - Tanjung Uban - Sri Bintan-Air Raja -Kijang akan selesai. Jika semua sistem interkoneksi telah terpasang, maka PLN akan mampu mengurangi jumlah pembangkit sewa yang ada dan menggantinya dengan listrik dari Interkoneksi Batam - Bintan, sehingga PLN diperkirakan dapat menghemat Rp 16.969.000 per jam atau Rp 12.217.680.000 per bulan," tambah Amir.
Secara keseluruhan sistem interkoneksi Batam - Bintan terdiri dari 255 tapak tower listrik dan melewati Lintas Barat Tanjung Uban-Tanjung Pinang, serta ke Kijang. Selain itu, PLN juga membangun tiga GI (Sri Bintan berkapasitas 30 MVA, Air Raja berkapasitas 2 x 30 MVA dan Kijang berkapasitas 30 MVA) yang merupakan babak baru sistem kelistrikan di Pulau Bintan, di mana semula menggunakan Sistem Tegangan Menengah 20 kV sebagai backbone kelistrikan Pulau Bintan, maka tidak lama lagi beralih menjadi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sebagai backbone yang terintegrasi dengan sistem kelistrikan Batam.
Dengan masuknya sistem interkoneksi Batam - Bintan ini diharapkan bisa memenuhi pasokan listrik dan melayani pelanggan Pulau Bintan yang saat ini mencapai 111.500 pelanggan, dapat menjadi katalisator pembangunan ekonomi dan industri di Pulau Bintan, serta mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga lebih dari Rp 12 miliar per bulannya.
(hns/hns)