REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Program pembangunan tidak berjalan, masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau meminta Bupati, H M Wardan untuk mundur dari pencalonan sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Inhil yang akan segera digelar dalam waktu dekat ini. "Bupati HM Wardan harusnya lebih fokus mengurusi daerah, bukan disibukkan dengan pencalonan menjadi ketua partai, apalagi program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, " ungkap Aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI), Tengku Suhendri, Minggu (24/7). Tengku Suhandri menjelaskan bahwa pihaknya sangat menyayangkan keputusan bupati berkontestasi memperebutkan kursi Golkar 1 Kabupaten Inhil. "Padahal masih banyak "pekerjaan rumah" yang mesti diselesaikannya," ujarnya. Terakhir, Tengku Suhendri meminta secara tegas agar Bupati HM Wardan mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketua DPD II Partai Golkar Inhil. "Sudahlah, mundur saja dari bursa pencalonan. Inhil beserta masyarakatnya butuh perhatian. Pembangunan masih belum optimal, bahkan cenderung lamban. Masih banyak aspek kehidupan di Inhil yang perlu dibenahi, perlu diurus. Kami memilih HM Wardan bukan untuk memimpin partai, tapi untuk memimpin Kabupaten Indragiri Hilir," tandasnya. Hal senada juga disampaikan Jum, salah seorang tokoh muda Teluk Pinang yang mengatakan bahwa tidak fokusnya bupati dalam menggesa pembangunan terbukti dengan kecilnya realisasi anggaran yang telah ditetapkan. "Tiga tahun ini kita lihat realisasi anggaran semakin sedikit dan akan makin parah jika bupati tidak terfokus, " katanya. Untuk itu, ujar Jum, pihaknya sepakat dengan MPI, agar bupati tidak ikut jadi calon Ketua Golkar Inhil. "Sejak puluhan tahun lalu, masyarakat kami telah menunggu dibangunnya jalan dari Sungai Luar sampai Teluk Pinang, dan tahun 2016 ini dana untuk itu sudah ada, namun tidak juga direalisasikan, mengurus pemerintahan saja tidak tuntas, mau menambah kesibukan pula, " tegas Jum. (Rls)