REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Sebagian kalangan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau meminta Bupati H M Wardan untuk mengurungkan niatnya mencalonkan diri sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Inhil.

  

Hal ini ditenggarai oleh keinginan masyarakat, agar Bupati H M Wardan dapat lebih fokus mengurusi daerah yang hingga saat ini masih dinilai belum maksimal. Hal itu disampaikan oleh Aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI), Tengku Suhendri, Minggu (24/7/2016).

  

Selain itu ia juga mengatakan, agar Bupati H M Wardan dapat memprioritaskan perhatiannya hanya pada penyelesaian problematika daerah, tanpa terganggu oleh kepentingan politik kepartaian.

  

"Kami sangat menyayangkan keputusan Pak Bupati Wardan untuk berkontestasi memperebutkan kursi Golkar 1 Kabupaten Inhil dalam Musda (Musyawarah Daerah) yang akan segera digelar. Padahal masih banyak "pekerjaan rumah" yang mesti diselesaikan di Inhil," ujarnya.

  

Tak hanya sampai disitu, menurut penuturan Tengku Suhendri, sebagian kalangan masyarakat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Bupati H M Wardan yang sempat melemah beberapa waktu lalu, dikarenakan jadwal yang begitu padat.

  

"Kemarin, Beliau sempat pingsan karena faktor kelelahan. Nantinya, seandainya beliau memenangkan posisi Ketua DPD II Partai Golkar Inhil, jadwal Beliau pasti akan semakin padat. Dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan beliau. Untuk diketahui, mengurus Partai itu menguras energi," terangnya.

  

"Kami selaku masyarakat Inhil, berkata seperti ini sebab kami sayang dan cinta terhadap pemimpin kami," imbuh Tengku Suhendri.

  

Lebih lanjut, Tengku Suhendri juga mengatakan, dengan berhimpunnya Bupati, H M Wardan kedalam Partai Golkar, terlebih lagi sebagai ketua. Maka, objektifitas H M Wardan dalam mengambil kebijakan selaku kepala daerah akan 'terancam'.

  

"Tak tertutup kemungkinan, setiap kebijakan yang diambil nantinya sarat dengan muatan politis atau kepentingan serta kepentingan para penumpang Partai Golkar, jika dianalogikan Partai Golkar sebagai sebuah sampan atau perahu. Ketika hal itu terjadi, saya yakin ini akan semakin menghambat pembangunan di 'Negeri Seribu Parit'," tukasnya.

  

Terakhir, Tengku Suhendri meminta secara tegas untuk Bupati H M Wardan mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketua DPD II Partai Golkar Inhil. Dan berharap agar Bupati lebih memfokuskan diri untuk pembangunan daerah Kabupaten Inhil.

  

"Sudahlah, mundur saja dari bursa pencalonan. Inhil beserta masyarakatnya butuh perhatian. Pembangunan masih belum optimal, bahkan cenderung lamban. Masih banyak aspek kehidupan di Inhil yang perlu dibenahi, perlu diurus. Kami memilih bapak (Bupati HM Wardan, red) kemarin bukan untuk memimpin Partai, tapi untuk memimpin daerah, daerah Kabupaten Indragiri Hilir," tandasnya. (Rls)

 Â