Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat 114 dari 174 negara yang diperikasa.
Data tersebut mengindikasikan bahwa korupsi masih membudaya di Indonesia.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, penanaman nilai-nilai anti korupsi sejak dini perlu digalakkan. Mengingat, pendidikan di Indonesia saat ini masih belum dapat dikatakan berhasil membentuk bangsa yang bermartabat dan berwibawa. Karakter merupakan fokus utama tujuan pendidikan di Indonesia.
Penanaman pendidikan anti korupsi sejak dini sangat penting diterapkan. Karena secara sosiologis, anak-anak sedang memasuki tahap meniru dan bertindak (play stage dan game stage). Pada usia SD pula fase pembentukan diri dimulai, sehingga melalui karakter yang baik diharapkan dapat mencetak kader anti korupsi di Indonesia.
Jumat (17/06) kemarin, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam tim PKM Universitas Negeri Yogyakarta mengenalkan media pembelajaran Pendidikan anti korupsi melalui sebuah game berbasis android Kota Aksi di SD N 1 Blunyahan Sewon Bantul.
Tim ini terdiri dari Desi Rindi Rahmawati, Ariska Candra Nur Aminah, Ahmadi Fadhilah, Agung Subastian dan Nurul Rahmadhani.
KOTA AKSI merupakan sebuah permainan monopoli yang dimodifikasi berupa penanaman tujuh nilai-nilai anti korupsi seperti keadilan, kejujuran, kesederhanaan, peduli dan menghargai sesama, daya juang & kegigihan, keberanian, serta tanggungjawab.
Di dalam permainan ini anak akan belajar memecahkan permasalahan sehari-hari termasuk tentang korupsi dan lingkupanya.
Game ini berbasis android, mengingat kemajuan teknologi yang semakin pesat harus diimbangi dengan inovasi inovasi yang membawa pada hal positif.
Antusias dan semangat siswa terlihat saat permainan tersebut berlangsung. Menurut Yoga, Melalui game ini belajar menjadi lebih menyenangkan, jelas siswa kelas lima tersebut.
Diharapkan melalui media pembelajaran ini siswa dapat lebih mudah memahami dan mengambil nilai-nilai yang diajarkan, kemudian dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga upaya untuk membentuk karakter anak bangsa yang baik dapat diupayakan. Sebab, karakter merupakan fondasi utama generasi muda yang akan datang.
Karena ditangan merekalah masa depan bangsa ini akan dibawa, sehingga penanaman nilai-nilai karakter yang baik harus diupayakan sejak dini.