REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Akses jalan penghubung di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau terkesan luput dari perhatian pemerintah daerah.

Hal itu dibuktikan dengan kondisi infrastruktur jalan yang menghubungi antar kecamatan maupun kota kabupaten yang rusak parah dan sudah berlangsung bertahun-tahun.

Berdasarkan pantauan langsung yang dilakukan RedaksiRiau.co, hampir seluruh badan jalan didaerah tersebut dengan kondisi berlubang bahkan berlumpur dan hanya ada upaya perbaikan dengan menggunakan kayu yang terbuat dari batang kelapa oleh masyarakat setempat.

Padahal, akses jalan darat tersebut tidak hanya digunakan masyarakat untuk melakukan aktivitas perekonomian, akan tetapi juga banyak digunakan anak-anak sekolah untuk mengenyam pendidikan di Kota Kecamatan tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, tidak jarang masyarakat maupun anak sekolah serta para pengguna jalan lainnya yang mendapat cidera akibat terjatuh karena berupaya menghindar dari lubang-lubang yang memenuhi badan jalan tersebut.

Berbagai bentuk protes yang dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah daerah hingga kini masih belum membuahkan hasil. Bahkan beberapa waktu yang lalu, masyarakat setempat juga pernah mendatangi kantor DPRD Inhil untuk meminta kejelasan maupun perhatian dari pemerintah daerah.

Lagi-lagi masyarakat hanya menerima janji yang tidak kunjung terealisasi.

Kondisi jalan yang sudah tidak layak pakai ini tidak hanya terdapat pada jalan penghubung antar kecamatan itu saja, mirisnya lagi, kondisi itu juga terjadi ditengah-tengah kota kecamatan Gaung Anak Serka tersebut.

Hampir seluruh infrastruktur jalan yang ada di tengah kota kecamatan tersebut mengalami kerusakan yang amat parah, sehingga keluhan demi keluhan menjadi hiruk pikuk yang biasa terdengar di kalangan masyarakat setempat.

Kondisi ini menjadi pertanyaan besar yang belum ada jawabannya dari para anggota legislator maupun pemerintah daerah yang rutin melakukan peninjauan maupun reses untuk menyerap aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) 2 pada pemilihan legislatif (Pileg) kemarin itu.

Apakah semua keluhan maupun aspirasi yang disampaikan masyarakat di daerah itu hanya menjadi angin lalu bagi para pemegang kepentingan di daerah tersebut?

Semua penilaian itu ada ditangan para pembaca.