Bertambahnya jumlah buaya-buaya itu membuat warga didaerah tersebut takut dan resah untuk melakukan aktivitasnya yang kebanyakan menggunakan lintas perairan untuk bepergian.
"Kalau ditanya jumlahnya itu saya perkirakan sudah ratusan ekor, karena buaya-buaya ini sudah ada sekitar pada tahun delapan puluhan yang lalu, jadi kalau dihitung-hitung mungkin bisa lebih dari ratusan," kata Camat Teluk Belengkong Arfan Azazi kepada redaksiriau.co, Minggu (21/2/2016).
Menurut cerita Arfan Azazi, buaya-buaya itu tidak hanya mengganggu warga yang melintas di perairan kanal tersebut, akan tetapi juga ada yang sampai kepinggir-pinggir jalan yang menyatukan lima desa didaerah itu.
Dengan kondisi itu, Arfan Azazi mengaku kewalahan untuk mengatasinya, sebab ia tidak tahu untuk mengadukan kemana persoalan tersebut.
"Kemarin saya mendatangi Dinas kelautan dan perikanan, tapi kata mereka itu bukan wewenang mereka, dan saya tidak tahu lagi mau ngadu kemana, jikalau ada tempat yang bisa mengatasi itu, walaupun ke Pekanbaru pasti akan saya kejar," katanya.
Kekhawatirannya itu bertambah dikarenakan sudah ada dua orang warga setempat yang menjadi korban keganasan buaya-buaya tersebut.
"Dengan jumlah sebanyak itu, maka buaya itu akan kekurangan makanan sehingga apa saja yang dianggap makanan diserangnya, seperti kejadian yang kemarin," ungkap Arfan.
Hingga saat ini ia berharap ada pihak yang bisa membantu untuk mengatasi persoalan tersebut.