REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sempat meninggalkan tagihan sebesar Rp 14 juta saat singgah di Rumah Makan Umega, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu, Riau, Sabtu (21/11/2015).
Deddi, pihak pengelola Rumah Makan Umega, mengaku, akhirnya tagihan itu sudah dibayarkan, Senin (23/11/2015), dalam pertemuan dengan pihak HMI dan KAHMI di Hotel Pangeran, Kota Pekanbaru.
"Sudah diselesaikan tadi, kita bertemu di Pekanbaru, dan sebagian pembayaran dilakukan di tempat dan sebagian lagi ditransfer," ucap Deddi, Senin.
Deddi menjelaskan bahwa total yang dibayarkan sebesar Rp 14 juta dengan rincian Rp 4 juta dibayar di tempat dan Rp 10 juta ditransfer ke rekening.
Selain itu, Deddi juga menjelaskan bahwa pihak HMI telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
Kejadian itu bermula saat rombongan kader HMI mampir di rumah makan tersebut.
Taufik, salah satu Badko HMI, menyebutkan bahwa terjadi kesalahpahaman di antara rombongan soal penentuan lokasi istirahat.
Dia mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat di Jakarta dan kepolisian di daerah untuk menalangi dahulu biaya makan mereka selama di perjalanan.
Namun, Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo mengaku tidak mendapat instruksi untuk menalangi biaya konsumsi mereka.
"Mereka ngawur itu, ngakunya intelek, itu preman itu, mau pakai duit siapa menalanginya," ucap Ari, Minggu (22/11/2015).
Ari mengatakan bahwa pihaknya hanya menerima instruksi melakukan pengawalan sampai ke daerah perbatasan. Terkait kejadian tersebut, Ari mengaku bahwa mereka telah menerima laporan, tetapi setibanya di rumah makan tersebut, rombongan sudah lebih dahulu meninggalkan lokasi.