Namun sayang, Pemerintah Daerah (Pemda) Inhil kembali tidak bisa menghadirkan pihak perusahaan untuk menyelesaikan persoalan penyerobotan lahan dan kerusakan tanaman kelapa milik petani akibat aktivitas PT Indogreen Jaya Abada (PT IJA).
"Mereka (PT IJA, red) tidak bisa hadir, bukan bearti mereka tidak mau datang," Kata Asisten I Setda Inhil, Darussalam saat memimpin pertemuan bersama perwakilan petani Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra. Tampak saat itu, Asisten I Setda Inhil didampingi Kadisbun Inhil, Mukhtar T, Kabankesbangpol Inhil, Sirajudin. Hadir juga Kabag Humas Setda Inhil, Ahmad Ramani, Kabag Tapem dan perwakilan dari Badan Perizinan.
Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil ini mengatakan bahwa pihak Pemda Inhil saat ini mencoba menghadirkan petinggi PT IJA dalam pertemuan bersama para petani.
"Kami berusaha menghadirkan pihak perusahaan tidak lagi setingkat humas yang tidak bisa mengambil kebijakan apa-apa dan saya meminta dalam dalam minggu ini juga mereka menjadwalkan pertemuan," Katanya.
Sementara itu, Aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI) Tengku Suhendri yang menjadi juru bicara petani merasa kesal dengan sikap Pemda Inhil yang tidak melakukan pemberitahuan atas pembatalan pertemuan yang sudah disepakati pada rapat bersama beberapa waktu lalu.
"Masyarakat kali ini taat dengan kesepakatan yang ada, dan kita hadir. Tapi kami kami sampai kemari pertemuan kembali dibatalkan tanpa ada konfirmasi," Sebut pria yang akrab disapa Comel ini.
Mendengar keluhan Comel, Asisten I Setda Inhil mengakui bahwa penundaan pertemua tanpa konfirmasi dari Pemda Inhil kepada perwakilan petani merupakan kesalahannya.
"Ini keteledoran kami tidak menginformasikan sebelumnya," Akunya.
Ia menegaskan akan menyampaikan rekomendasi penghetian sementara aktivitas PT IJA se kepada Bupati Inhil, HM Wardan. "Akan saya sampaikan kepada pimpinan tertinggi di daerah ini. Merekom PT IJA untuk menghentikan aktivitas perusahaan sampai persoalan ini selesai," tukasnya.