TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menilai beberapa proyek multiyears yang ada di Inhil salah sasaran.

Karena pembangunan gedung Universitas Islam Indragiri (Unisi), Islamic Center dan juga High Way Tempuling-Mandah membuat beberapa pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat menjadi tidak terwujud seperti banyakny sekolah yang rusak dan malah ada yang hampir ambruk.

Pengakuan mengejutkan telah terjadinya salah sasaran dan salah perhitungan dalam pemberian dana untuk tiga proyek multi pada waktu lalu itu disampaikan Herwanissitas, anggota DPRD Inhil dari Fraksi PKB, kemaren usai rapat paripurna.

"Jika Rp 100 miliar saja anggaran daerah disedot tiga proyek multi yang mandek itu, berapa unit ruangan sekolah yang bisa dibangun, jadi kondisi bangunan sekolah yang rusak dan ambruk saat ini akibat korban dari salah sasaran ide pembangunan masa lalu," Ungkap Herwanissitas.

Hal demikian disampaikan Herwanissitas terkait banyaknya laporan masyarakat di kecamatan yang menyampaikan sekolah-sekolah banyak rusak dan ambruk karena terlalu lama tidak mendapatkan rehabilitasi, apalagi pembangunan baru.

"Saya banyak mendapat laporan warga dan juga melihat sendiri bagaimana bangunan sekolah dasar dan menengah di daerah yang rusak dan ambruk, padahal sebenarnya itulah yg menjadi kewajiban kita," Ungkap politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Sitas, saat ini tidak ada satu ruangan sekolah pun yang bisa dibangun Pemkab Inhil melalui anggaran daerah, jika ditemukan pasti itu berasal dari dana luar seperti APBN.

Adv