REDAKSIRIAU.CO TEMBILAHAN - Kamar 106 Wisma Briliant Tembilahan, menjadi saksi bisu tewasnya Tata Usaha (TU) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Kateman.

A Pasaribu (50) ditemukan pertama kali pada Selasa (6/10) sekitar pukul 14.30 Wib oleh Tasriah yang merupakan petugas wisma dimana A Pasaribu menginap.

Saat ini, Tarsiah datang hendak menanyakan kepada Pasaribu mengenai perpanjangan masa menginapnya di wisma yang tidak jauh dari Lampu Merah Simpang Empat Batang Tuaka ini.

Tarsiah beberapa kali mengetuk dan membuka pintu, saat itu ia melihat A Pasaribu sedang tertidur. Tidak ingin mengganggu istirahat A Pasaribu, Tasriah langsung meninggalkan kamar 106 tersebut.

Tidak lama berselang, M Pasaribu yang merupakan keponakan A Pasaribu datang ke Wisma Brilliant dengan maksud mencari korban. Kemudian M Pasaribu menanyakan keberadaan A Pasaribu kepada petugas wisma.

Selaku petugas, Tasriah mengatakan bahwa dikamar 106 ada seorang laki-laki masih berada didalam kamar dan hingga sekarang belum bangun-bangun dari tidur.

"Kemudian M Pasaribu dan Tasriah menuju ke kamar 106, sesampainya dikamar tersebut M Pasaribu mengatakan bahwa laki-laki tersebut murupakan pamannya." Ungkap Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono melalui Paur Humas IPTU Warno kepada redaksiriau.co. Selasa (6/10).

Merasa curiga, lanjut Warno, M Pasaribu mengecek denyut nadi korban dan ternyata setelah dicek denyut nadi dan jantung korban sudah tidak berdetak lagi.

"Kemudian M Pasaribu menghubungi pihak kepolisian dan A Pasaribu dibawa ke RSUD Puri Husada untuk dilakukan Visum. Setelah dilakukan Visum oleh pihak rumah sakit tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," Kata Warno.