REDAKSIRIAU.CO.ID, INDRAGIRI HILIR - Anjloknya nilai jual buah kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau yang sebelumnya dikisaran harga Rp 2500 hingga Rp 3000 perkilogram dan menjadi Rp 1200 hingga Rp1950 perkilogramnya sangat berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

"Mayoritas masyarakat di Inhil ini kan petani kelapa, maka jika harga jual kelapa seperti sekarang ini sudah pasti sangat membuat masyarakat semakin susah," kata Arul salah seorang petani di Indragiri Hilir, Sabtu (15/10/2022) kepada redaksiriau.co.id.

Menurut Arul, dampak dari penurunan nilai jual buah kelapa tersebut tidak hanya dirasakan oleh sebagian besar petani kelapa akan tetapi juga dirasakan oleh para pedagang hingga pengusaha lainnya.

"Lihat sajalah, setiap ada penurunan harga kelapa, maka pasar-pasar maupun tempat usaha lainnya akan sepi pembeli, hal ini sudah jelas berpengaruh terhadap mereka para pelaku bisnis," katanya menambahkan.

Ia pun mempertanyakan tentang penyebab rendahnya nilai jual komoditi tersebut yang hampir setiap tahunnya terjadi di bulan-bulan yang sama atau momen-momen yang hampir sama.

"Setiap kali mau tujuh belasan (Agustus, red), akhir tahun atau menjelang hari-hari besar seperti bulan Ramadhan sampai lebaran maka selalu saja turun harganya, ada apa di bulan-bulan itu?," Ucapnya.

Selain Arul, hal senada juga diungkapkan oleh Amat yang juga berprofesi sebagai petani kelapa di daerah yang katanya penghasil kelapa terbesar di dunia tersebut, menurutnya masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir sangat jauh dari kata sejahtera jika harga jual buah kelapa dibawah Rp 2500 perkilogramnya.

"Sedangkan diharga 2500 saja masih banyak petani atau masyarakat disini yang kesulitan, apalagi seperti sekarang ini harganya," keluhnya.

Amat menambahkan, saat ini pihak perusahaan seperti Sambu saja hanya membeli di harga Rp 1950 hingga Rp 1700 perkilogramnya, sedangkan di pihak pengepul, nilai jual kelapa semakin jauh dari harapan masyarakat yaitu dibawah Rp 1600 perkilonya.

"Pancang Sambu saja ada yang beli 1700 sekilo, kalau tidak salah itu di daerah Kecamatan Gaung," ungkapnya.(***)